Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Memasuki hari kelima aksi mogok Serikat Pekerja (SP) PT Jakarta International Container Terminal (JICT), kondisi lalu lintas sepanjang jalur pelabuhan terpantau lancar. Tak ada penumpukkan truk peti kemas atau kendaraan lain yang melintas seperti saat hari pertama (3/8) aksi mogok berlangsung.
Begitu pula gerbang masuk truk peti kemas di dua terminal alternatif, Terminal Peti Kemas (TPK) Koja dan New Priok Container Terminal (NPCT) 1 terpantau sepi.
"Tidak ada macet di sini. Lancar, malah sepi hari ini. Kalau ramai pasti kami sibuk mondar-mandir," ujar Fauzan, salah satu anggota keamanan TPK Koja yang berjaga di gerbang depan.
Ia mengatakan jika sejak aksi mogok pegawai JICT, lalu lintas di sekitar TPK Koja masih relatif lancar dan terkendali. Bahkan, hari ini (7/8) hanya dua dari empat pos pelayanan yang beroperasi untuk melayani transaksi keluar - masuk kendaraan.
Menurut Fauzan, lalu lintas di sekitar gerbang keluar - masuk TPK Koja memang mengalami kepadatan pada Kamis (3/8) lalu. Pasalnya, arus keluar-masuk pelabuhan dari JICT dialihkan mendadak.
"Mungkin di tolnya macet karena banyak sopir yang sudah sampai JICT menunggu lama, tau-tau tidak dilayani. Mereka harus muter dulu agar bisa ke sini atau ke terminal NPCT 1. Nah, muternya itu yang bikin truk menumpuk," tandas Fauzan.
Hal senada diungkapkan juga oleh Madan, seorang kenek truk yang sehari-hari keluar-masuk pelabuhan Tanjung Priok. "Kalau jalanan, hari ini relatif lancar, kalau antri ya karena antri masuk saja sama nanti pas proses bongkar muat," katanya pada KONTAN di depan gerbang masuk NPCT 1.
Ia menjelaskan jika lama atau tidak proses bongkar muat di dalam pelabuhan tidak dipengaruhi oleh aksi mogok karyawan JICT. Pengalihan aktivitas bongkar muat ke pelabuhan NPCT 1 juga tidak memerlukan waktu lama.
"Proses di dalam itu hoki-hokian. Saya kemarin waktu ada mogok, itungannya cepat, hanya setengah jam. Sekarang saya sudah nunggu sopir dua jam belum keluar," tutur Madan.
Jika sedang beruntung, proses bongkar muat bisa cepat, kurang dari sehari. Namun, jika kurang beruntung, proses bongkar muat bisa berlangsung semalaman. Madan mengaku tidak mengetahui faktor penyebab lama - sebentar proses bongkar muat. Maka, ia menyebutnya sebagai keberuntungan.
"Bisa jadi karena sistemnya yang kurang canggih kalau di NPCT dan JICT ini. Yang bisa dipastikan cepat prosesnya hanya di terminal Mustika Alarm Lestari (MAL), ada jaminan 30 menit selesai karena mereka punya sistemnya," jelas Madan.
Menurut penuturan Madan, saat ini terminal JICT hanya melayani proses impor. Sedangkan proses ekspor berhenti sejak adanya aksi mogok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News