Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penetrasi segmen makanan biskuit menjadi yang terbesar di Indonesia. Penetrasi biskuit di pasar Indonesia mencapai 90% dari total biskuit.
Rick Lawrence, Category Director Biscuits South East Asia Mondelez International menyatakan pasar biskuit di ASEAN dalam tiga tahun belakangan secara konsisten tumbuh sekitar 7%. “Indonesia juga tumbuh sekitar 7%,” ujarnya di kantor Mondelez Indonesia, Jakarta (Kamis, 26/7).
Menurutnya angka tersebut sudah menunjukan performa yang baik. Walaupun begitu, ia menyasarkan target pertumbuhan pasar biskuit sampai dengan double digit.
Ia optimistis target tersebut tercapai sebab pertumbuhan biskuit mengikuti gross domestic product (GDP) sebuah negara. “Di sini sekitar 90% rumah tangga membeli biskuit. Jadi, normalnya kategori biskuit mengikuti pertumbuhan GDP,” terangnya.
Ia juga bilang bahwa pasar yang berkontribusi besar pada penjualan mereka dari Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Walaupun begitu ia menyebutkan bahwa di Indonesia memiliki persaingan yang ketat.
“Ada begitu banyak pemain sehingga akan sulit bagi satu perusahaan untuk memiliki jumlah pangsa pasar tertentu.,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Rick menyatakan kehadiran Mondelez di Indonesia bukan hanya menyasar menjadi market leader. “Kami di sini untuk meningkatkan pasar biskuit,” tuturnya.
Untuk itu, ada tiga strategi yang akan digunakan untuk meningkatkan pasar biskuit di Indonesia yaitu investasi dalam portofolio produk, memastikan memiliki produk yang tepat dengan harga yang tepat di tempat yang tepat, dan memberikan produk yang baik
Sampai saat ini di Indonesia, Mondelez memiliki dua pabrik yang digunakan untuk ekspor juga ke 35 negara termasuk Jepang, Australia, Timur Tengah, dan Afrika. Karenanya, Rick menyatakan akan menambah investasi apabila pasar juga terus bertumbuh di Indonesia.
Saat ini, Oreo juga masih menjadi produk andalan perusahaan di seluruh ASEAN dari total 17 produk yang telah beradar di pasaran. Sedangkan di Indonesia sendiri, Oreo dan Biskuat yang menjadi kontributor terbesar pada penjualan.
Sedangkan terkait isu pelemahan dollar, Rick menyebutkan tantangannya terletak pada margin keuntungan. Ia menyebutkan bahwa untuk memproduksi produk pembelian bahan baku menggunakan dollar, sedangkan pendapatannya menggunakan rupiah. Sayangnya ia tidak menyebutkan marginnya. Walaupun begitu, ia juga tetap fokus untuk meraih pertumbuhan pendapatan double digit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News