Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Amerika Serikat (AS) menuduh produk penyedap atau monosodium glutamate (MSG) asal Indonesia dan China telah melakukan praktik dumping. Produsen MSG dari Indonesia dan China itu dituding menjual harga lebih murah dari harga jual di dalam negerinya masing-masing.
Mengutip Bloomberg, Departemen Perdagangan AS menemukan selisih harga MSG yang diekspor oleh PT Cheil Jedang Indonesia, dan beberapa eksportir asal Indonesia lainnya. Otoritas perdagangan AS itu, menemukan ada margin dumping 6,19% untuk produk MSG dari Indonesia.
Mengacu data dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat, nilai impor MSG dari Indonesia tahun lalu tercatat US$ 6 juta. Adapun pihak yang mengajukan petisi atas tuduhan dumping itu berasal dari produsen MSG asal AS, yakni Ajinomoto North America Inc.
Oke Nurwan, Direktur Pengamanan Perdagangan, Kementerian Perdagangan membenarkan tuduhan dumping tersebut. Ia menjelaskan, saat ini pihak AS sedang melakukan investigasi mendalam atas tuduhan itu. "Biasanya tim investigasi AS akan melakukan penyelidikan ke Indonesia. Tapi saya belum dapat kabarnya," terang Oke kepada KONTAN.
Oke berandai-andai, bila Indonesia dituduh melakukan dumping produk MSG di AS, maka pihak otoritas perdagangan di AS akan mengenakan bea masuk anti dumping (BMAD) untuk produk MSG dari Indonesia. Adapun nilainya akan disesuaikan dengan nilai kerugian industri MSG di AS.
Mengacu data Badan Pusat Statistik, ekspor MSG Indonesia tahun 2013 tercatat US$ 204,5 juta dengan volume 135.880 ton. Adapun ekspor MSG dari awal tahun sampai Juni tercatat US$ 94,61 juta dengan volume 66.780 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
