Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Badan Arbitrase Syariah Nasional MUI sekaligus Pengamat Kebijakan Publik Muhammadiyah, M. Ihsan Tanjung, menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak pernah menolak izin pengelolaan tambang oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) keagamaan.
"Tidak pernah kita menolak, belum ada kita menolak. Karena kita belum mengambil sikap resmi. Setiap orang boleh menyuarakan pendapatnya, tetapi yang resmi harus dari Ketua Muhammadiyah," ungkap Ihsan ketika ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/06).
Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah akan mengikuti sikap Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Baca Juga: Pro Kontra Ormas Keagamaan Kelola Tambang
"Di Muhammadiyah, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Tetapi pendapat yang akan diambil adalah dari Ketua Umum, Profesor Haedar Nashir. Jadi jika kita lihat pendapat yang beliau sampaikan di beberapa kesempatan, beliau mengatakan bahwa yang pertama kita harus mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita berupa kekayaan alam. Yang kedua kita pelihara, kita urus dengan baik termasuk tambang. Yang ketiga tidak boleh merusak, jaga lingkungan selama pengelolaan tersebut" jelasnya.
Ihsan menambahkan bahwa salah satu hambatan dalam proses ini adalah belum adanya penawaran langsung izin pengelolaan tambang dari pemerintah kepada Muhammadiyah.
"Sampai saat ini, belum ada penawaran langsung dari pemerintah kepada Muhammadiyah. Jika dibutuhkan dan dianggap dapat dilakukan oleh Muhammadiyah, kami pasti akan melakukannya," tegasnya.
Ihsan juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah tidak tepat untuk meminta izin pengelolaan tambang sebagai inisiatif mereka.
Baca Juga: Soal Ormas Keagamaan Kelola Tambang, Kadin: Kelola Energi Terbarukan Saja
"Kami ormas ini kan objek kemudian subjeknya adalah pemerintah yang diberikan kepada ormas. Kalau dikasih, kan kita tidak boleh menolak ya. Tapi kalau minta-minta mungkin Muhamadiyah tidak mau, kalau Muhammadiyah kan cukup besar, kalau minta-minta kan kesannya seperti tidak punya kemampuan," jelasnya.
Jika diberikan amanah untuk mengelola tambang, Ihsan menyatakan bahwa Muhammadiyah akan menggunakannya untuk kepentingan umat.
"Kami memiliki 173 perguruan tinggi, 19 ribu sekolah, dan lebih dari 300 rumah sakit. Semua ini membutuhkan dana. Jika ada pendapatan dari hasil tambang, kami akan menggunakannya secara produktif untuk kepentingan Muhammadiyah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News