Reporter: Dina Farisah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Majelis Ulama Indonesia (MUI) terheran-heran karena sumber daya manusia Indonesia sangat kreatif. Indonesia yang mendapatkan berkah dari negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia menjadi tempat yang empuk bagi bisnis syariah.
Adiwarman A Karim, Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia berbangga hati karena Indonesia menjadi empat kiblat industri. Ini merupakan salah satu berkah dari penduduk Indonesia yang kebanyakan muslim. "Ini negara gelo. Karena bisa menjadi empat kiblat industri sekaligus," ujarnya, Senin (19/10).
Dipaparkan Adiwarman, pertama, Indonesia menjadi kiblat islamic fashion. Ia mencontohkan, pakaian muslim di Indonesia sangat modis. Mulai dari aneka hijab dengan padu-padanan serasi hingga busana muslim dengan hiasan memukau.
Kiblat kedua yaitu Indonesia terkenal dengan islamic food. Menurut Adiwarman, dulu Indonesia belum terpikir untuk membuat sertifikat halal.
Namun, semenjak seluruh produk makanan yang masuk ke Indonesia menggunakan sertifikat halal dari Malaysia, otoritas dengan tanggap memberlakukan ketentuan bahwa sertifikat halal untuk produk yang masuk ke Indonesia harus dikeluarkan oleh otoritas Indonesia, bukan negara lain. Sejak itulah Indonesia menjadi kiblat makanan islami.
Adapun kiblat industri ketiga, lanjut Adiwarman, yaitu islamic fun and entertainment. Hanya di Indonesia yang bisa ditemui spa dan karaoke syariah. "Jika sebagian orang berpikir karaoke hanya buang-buang waktu, tidak begitu. Di karaoke, kita salawatan pakai lagu Maher Zein," kelakar Adiwarman.
Adapun kiblat keempat yaitu Indonesia sebagai islamic finance for retail. Pada tahun 2014, nasabah perbankan syariah di Indonesia mencapai 18,1 juta orang. Jika di tambah dengan nasabah asuransi syariah, reksadana syariah dan sukuk jumlahnya menjadi 28,1 juta. Dan apabila di tambah lagi dengan BMT syariah dan koperasi syariah totalnya menjadi 38,1 juta. "Nasabah ritel syariah sangat besar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News