Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen keju Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) berambisi dapat menuai pertumbuhan kinerja di level dua digit tahun ini.
Direktur Utama Mulia Boga Raya Bobby K. Gandasaputra juga menambahkan, target yang ditetapkan tahun ini juga akan bergantung dari keadaan makroekonomi, efek penerapan PPKM serta program vaksin yang dijalankan Pemerintah.
"Target yang ditetapkan ini sangat tergantung dari keadaan makroekonomi, penerapan level PPKM dan juga selaras dari program pemerintah untuk booster vaksin untuk mencegah laju penyebaran Covid-19. Kami berambisi untuk tumbuh double digit dari pendapatan dan laba di tahun ini," tuturnya kepada Kontan, Selasa (8/2).
Ia melanjutkan, untuk menggapai target tersebut pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi. Empat strategi utamanya adalah memperdalam dan mempercepat penetrasi di semua channel, meluncurkan produk-produk baru yang inovatif, menciptakan ekosistem online dan offline, serta mengembangkan pasar ekspor di negara tujuan utama yakni, Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Baca Juga: Mulia Boga Raya (KEJU) peroleh fasilitas kredit Rp 200 miliar dari Bank Danamon
Bobby mengatakan, strategi tersebut masih sama dengan strategi utama yang dijalankan pada 2021 lalu. Pihaknya masih terus berpegang pada empat pilar strategi utama tersebut tahun ini.
Mengenai capex, KEJU menyatakan tahun ini alokasi naik 20% dibandingkan dengan tahun 2021. Adapun tahun lalu, KEJU mengalokasikan capex sebesar Rp 50 miliar. "Alokasi capex 20% naik dari 2021," tambah Bobby.
Bobby menuturkan tahun ini pihaknya juga akan meluncurkan berbagai macam produk baru. Namun demikian, pihaknya enggan mengelaborasi lebih jauh mengenai produk baru tersebut.
Sebagai catatan, pada kuartal III 2021, KEJU tercatat mengantongi peningkatan penjualan 7% dari Rp 687,78 miliar menjadi Rp 735,67 miliar. Penjualan ini disumbang dari pihak berelasi lokal yang juga mengalami kenaikan signifikan hingga lebih dari 1.000% menjadi Rp 241,59 miliar. Pada di akhir September 2020 lalu, penjualan dari pos tersebut hanya Rp 16,40 miliar.
Dari sisi pendapatan pihak ketiga lokal, ada penurunan sebesar 31,54% menjadi Rp 445,51 miliar dari perolehan Rp 651,24 miliar di periode yang sama tahun lalu. Sedangkan dari sisi pihak ketiga ekspor ada kenaikan 141,19% dari Rp 20,13 miliar menjadi Rp 48,56 miliar pada kuartal III 2021.
Koreksi sebesar 12% terjadi pada segmen laba periode berjalan, yang tercatat berada di angka Rp104,89 miliar dari Rp 119,18 miliar pada periode kuartal III 2020.
Dari sisi aset dan ekuitas, KEJU mengalami kenaikan masing-masing 12,33% dan 23,83% secara YTD, atau total aset di nilai Rp758,07 miliar dan total ekuitas senilai Rp 546,00 miliar. Adapun liabilitas tercatat menurun 9,3% YTD atau menjadi Rp 212,07 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News