Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk ingin memacu kinerja operasionalnya tahun ini. Hingga tutup tahun nanti, emiten sawit berkode saham MAGP tersebut menargetkan bisa mengungkit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) eksisting perusahaan hingga di atas 70%.
Wakil Direktur MAGP, Shiddiq Yanuar Robbani mengatakan, PKS eksisting perusahaan saat ini masih beroperasi dengan tingkat utilisasi minimum. “Kami akan memaksimalkan (kinerja) pabrik-pabrik yang ada,” ujarnya dalam acara paparan publik yang disiarkan secara virtual, Rabu (31/3).
Saat ini, MAGP telah memiliki PKS berkapasitas 45 ton per jam di Aceh melalui entitas anak usaha, yaitu PT Boswa Megalopolis, dan PKS berkapasitas 30 ton per jam di Kalimantan Tengah melalui entitas anak usaha, yakni PT Meta Epsi Agro.
Baca Juga: Multi Agro Gemilang Plantation (MAGP) berencana bangun PKS anyar di Kalimantan Barat
Menurut catatan Shiddiq, tingkat utilisasi PKS Aceh saat ini berada di bawah 20% dari kapasitas terpasang, sementara PKS Kalimantan Tengah saat ini berkisar kurang lebih 60%. Shiddiq berujar, MAGP sudah menandatangani kontrak kerja sama untuk memperoleh pasokan tandan buah segar (TBS) tambahan dari mitra lokal setempat.
Menurut perjanjian antara MAGP dengan mitra, hasil penjualan minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dan inti sawit atau palm kernel yang dihasilkan dari TBS tersebut akan dibagi dengan mitra dengan skema bagi hasil. Dengan cara itu, utilisasi PKS Aceh diharapkan bisa meningkat hingga di atas 70%.
Sementara untuk PKS Kalimantan Tengah, MAGP mengaku telah mendapat bantuan dari investor strategis untuk memacu utilisasi hingga di atas 70%. “(Kerja sama) untuk (PKS) yang di Kalimantan Tengah dan Aceh itu bulan depan sudah berjalan,” tutur Shiddiq.
Sedikit informasi, berdasarkan materi paparan publik perusahaan, lahan tertanam MAGP mencapai seluas 7.361 hektar (ha). Sebanyak 6.836 ha di antaranya merupakan lahan tertanam dengan tanaman menghasilkan, sedangkan 525 ha sisanya merupakan lahan tertanam dengan tanaman belum menghasilkan.
Selanjutnya: Memanfaatkan peluang besar ekspor produk olahan kelapa Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News