Reporter: Agatha Claudia Pascal | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Peraturan Menteri Perdagangan no. 77 tahun 2016 tentang impor ban memiliki dampak positif bagi penjualan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA). Pengetatan aturan impor ban tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga pembatasan impor untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat dan melindungi bisnis produsen di dalam negeri.
Uthan A. Sadikin, Direktur Pemasaran MASA mengatakan, bisnis Multistrada terasa dampaknya kepada penjualan ban radial, seperti ban untuk bus dan truk. Peningkatan penjualan ban jenis itu juga juga didukung oleh menggeliatnya proyek infrastruktur pemerintah seperti jalan tol dan lainnya.
"Juga kegiatan pertambangan yang meningkat ikut mendorong permintaan ban radial untuk kendaraan besar," ujar Uthan
Sejak kuartal II 2017, MASA mengeluarkan produk baru untuk ban sedan dan kendaraan seperti Inova, Avanza serta HT 2 untuk ban kendaraan SUV. Harga ban baru ini masuk dalam harga ban premium yang harganya lebih tinggi 5% di atas harga ban yang sebelumnya. Alasannya demi menjaga kualitas produk.
Sedangkan untuk pasar luar negeri MASA belum terapkan peningkatan harga jual, karena pasar ekspor masih tertekan. Apalagi karena ada kondisi over supply dari China yang disebabkan oleh pembatasan impor produk China ke Amerika Serikat (AS), membuat harga jual sulit untuk dinaikkan.
Uthan menjelaskan, kondisi di China lebih mempengaruhi ekspor MASA ketimbang kondisi negara lainnya. “Karena kalau di China bermasalah maka berimbas pada dunia,” Jelas Uthan.
Dalam laporan keuangan semester I-2017, pendapatan MASA sebesar US$ 128 juta atau naik 4,06% ketimbang periode sama tahun lalu US$ 123 juta. Namun, kerugian bersih menjadi US$ 2,3 juta atau naik lebih dari dua kali lipat ketimbang tahun lalu yang sebesar US$ 1 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News