Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk rela menempuh berbagai cara demi memperluas pasar ritel. Ini adalah bagian ikhtiar dari produsen ban merek Achilles dan Corsa tersebut untuk mengejar pertumbuhan penjualan ban motor sebesar 30% sepanjang tahun 2017.
Cara Multistrada misalnya bekerjasama dengan dua distributor besar, yaitu Planet Ban atau PT Surganya Motor Indonesia dan PT Proban Ostburg Trisakti. "Target kami bisa punya Corsa Shop sebanyak 500 toko tahun ini, sekarang sudah 200," ujar Uthan A. Sadikin, Direktur Pemasaran PT Multistrada Arah Sarana Tbk, dalam acara paparan publik, Jumat (9/6).
Multistrada juga membidik pasar penggemar sepakbola. Mereka tak ragu merogoh kocek demi mensponsori klub sepakbola di dalam negeri dan luar negeri. Klub sepakbola yang mereka sponsori yaitu tiga klub sepakbola Liga 1 Indonesia dan 15 klub Liga 2 Indonesia.
Adapun di luar negeri, Multistrada mensponsori Paris Saint-Germain Football Club (PSG) dan Manchester United. Berkat aksi tersebut, mereka lantas bekerjasama dengan distributor ban dari Prancis.
Sukarman, Wakil Presiden Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk, mengatakan, Multistrada sudah mendapatkan izin mengekspor ban ke Prancis dan Korea Selatan. Hanya saja, dia tak membeberkan nilai maupun volume ekspor yang didapat.
Asal tahu, fokus penjualan Multistrada di dalam dan luar negeri tak sama. Di pasar domestik, perusahaan ini lebih banyak menjajakan ban motor. Sebaliknya untuk pasar mancanegara, lebih banyak berupa ban mobil.
Tahun ini, Multistrada akan memperbesar kapasitas produksi ban motor hingga 30% atau menjadi 8 juta unit ban per tahun. Saat ini, kapasitas produksi mereka 6 juta unit ban per tahun.
Ekspansi kapasitas produksi ban motor akan memanfaatkan belanja modal US$ 36 juta. Perusahaan berkode saham MASA di Bursa Efek Indonesia itu akan memenuhi kebutuhan dana dari kas internal dan pinjaman bank.
Selain memacu penjualan, agenda utama Multistrada tahun ini adalah mencari untung. "Kami akan terus efisiensi, target penjualan minimum bisa sama dengan tahun lalu walaupun persaingan ketat dan harga bahan baku terus naik," tutur Sukarman, tanpa membeberkan target laba.
Merunut laporan keuangan, Multistrada terakhir kali mencecap untung pada tahun 2014. Kala itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih tercatat US$ 605.161. Tahun 2016 lalu mereka rugi US$ 6,69 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News