kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multiusaha kehutanan jadi salah satu kunci mencapai target nol emisi gas rumah kaca


Rabu, 29 September 2021 / 17:31 WIB
Multiusaha kehutanan jadi salah satu kunci mencapai target nol emisi gas rumah kaca


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Sementara itu Guru Besar IPB University Profesor Dodik R Nurrochmat mengingatkan multiusaha kehutanan harus diarahkan pada pengembangan ekonomi non eksploitatif, termasuk salah satunya adalah usaha pemanfaatan jasa lingkungan karbon.

Namun dia mengingatkan usaha jasa lingkungan karbon harus didasarkan pada aksi yang riil. "Kontribusi kehutanan bisa dicapai dengan aksi riil, bukan di atas kertas," katanya.

Dodik menjelaskan, pemanfaatan jasa lingkungan karbon harus didasarkan prinsip imbal jasa lingkungan. Imbal jasa diberikan sebagai penghargaan atas aksi mitigasi yang dilakukan para pihak. 

Dodik menyatakan dengan pemanfaatan jasa lingkungan karbon melalui multiusaha kehutanan, maka nilai ekonomi hutan diharapkan bisa meningkat. Dengan demikian, tendensi untuk melakukan perubahan status kawasan hutan bisa mereda.

Indonesia Country Director ICRAF Sonya Dewi menambahkan untuk mendukung tercapainya Net Sink FOLU bisa dilakukan dengan menerapkan kemitraan agroforestry, dengan pola budidaya non monokultur.  Model bisnis ini bisa menghasilkan komoditas bernilai tinggi dengan sekaligus memberi jasa lingkungan termasuk karbon dengan melibatkan masyarakat. 

Hal senada diungkapkan Senior Advisor for Sustainability and Climate Change SPOSI KEHATI Diah Suradiredja yang menyatakan bahwa pengelolaan lanskap terpadu dapat diimplementasikan dengan berhasil. “Melalui kerja sama dengan masyarakat, pemerintah, sektor swasta dan mitra masyarakat sipil harus berfokus pada pengurangan ancaman lingkungan dan mendorong pembangunan pedesaan yang berkelanjutan” ujarnya. 

Dengan skema agroforestri dan hutan tanaman industri, meningkatkan perlindungan taman nasional dan pengelolaan cagar alam, sekaligus meningkatkan terciptanya mata pencaharian di dalam dan sekitar kawasan dengan memperkuat kapasitas pengelolaan dan mendorong pariwisata berbasis alam untuk menciptakan peluang bisnis dan mata pencaharian yang berfokus pada konservasi dan keanekaragaman hayati.

Selanjutnya: Luas Hutan Alam dan Lahan Gambut Susut 42.911 Hektar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×