kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Mutu Kakao Indonesia Rendah?


Rabu, 10 Maret 2010 / 21:45 WIB
Mutu Kakao Indonesia Rendah?


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Negara tujuan ekspor sebagai kakao Indonesia menulai mutu kakao Indonesia rendah. Dus, sehingga harga kakao dari Indonesia harus dipangkas harganya.

“Harganya itu dikurangi US$ 500 per ton,” jelas Wakil menteri Pertanian, Bayu Krinsamurthi. Alasannya, biaya pengurangan harga itu dilakukan untuk biaya pengelohan kakao lebih lanjut.

“Padahal produksi kita itu sekarang tidak kalah dengan negara lainnya dan kita gencar meningkatkan standar itu dengan membuat SNI Wajib kakao yang sekarang menunggu nootifikasi di WTO,” kata Bayu. Saat ini. Jika notifikasi ke WTO tidak terganjal, maka SNI wajib untuk kakao akan diberlakukan bulan Oktober tahun ini.

Adanya SNI wajib tersebutu menurut Bayu merupakan salah satu komitmen Indonesia untuk meningkatkan standar dan mutu kakaonya. Sehingga Ia berharap agar negara pengimpor kakao dari Indonesia tidak lagi memangkas harga kakao dari Indonesia.

Sementara itu, soal harga kakao awal Maret ini mulai memperlihatkan gejala melndai atau turun dibandingkan bulan Februari dan Januari. Harga di bursa komoditi London (5/3) untuk satu ton kakao dihargai US$ 3259.

Rata-rata bulan Februari harga kakao US$ 3322 per ton sedangkan Januari mencapai US$ 3575 per ton. “Kalau masih berada diatas US$ 3000 per ton, maka itu masih harga bagus,” kata Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×