kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik 4,4%, Inocycle Technology (INOV) Catat Penjualan Rp 151,6 Miliar pada Kuartal I


Kamis, 02 Mei 2024 / 13:20 WIB
Naik 4,4%, Inocycle Technology (INOV) Catat Penjualan Rp 151,6 Miliar pada Kuartal I
ILUSTRASI. Fasilitas produksi?PT Inocycle Technology Tbk (INOV).


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) bukukan penjualan perusahaan Rp 151,6 miliar di kuartal I-2024. Angka ini tumbuh sebesar 4,4% dari tahun ke tahun (YoY). 

Lonjakan ini terutama disebabkan oleh kinerja yang kuat dari produk Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF), yang memberikan kontribusi sebesar 76% dari total penjualan, menunjukkan peningkatan 20,1% dari tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut terungkap dalam laporan keuangan kuartal I yang dipublikasikan hari ini.

INOV juta mencatat laba kotor sebesar Rp 24,4 miliar. Namun, dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, INOV mengalami rugi kurs karena mayoritas utangnya berdenominasi dalam dolar AS.

Jika mengeluarkan nilai rugi kurs tersebut dan menghitung secara murni operasional INOV, Perusahaan mencatat laba usaha sebesar Rp 2,3miliar pada Kuartal 1-2024.

Baca Juga: Austindo Nusantara (ANJT) Kantongi Pendapatan US$ 48,91 Juta di Kuartal I 2024

“Proyeksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengindikasikan bahwa timbulan sampah plastik dapat mencapai 9,9 juta ton pada tahun 2025, hal ini membuat INOV optimis akan masa depan bisnis daur ulang plastik," Kata Direktur INOV, Victor Choi dalam keterangan resminya, Kamis (2/5). 

Perusahaan tetap mempertahankan dan meningkatkan kapasitas produksinya yang sehat, yang saat ini mencapai 40.000 ton per tahun, guna memenuhi dan mengimbangi peningkatan permintaan akan bahan yang berkelanjutan. 

Komitmen INOV untuk memperluas kemampuan daur ulangnya terlihat dari jejak operasionalnya, dengan fasilitas pencucian di Solo, Mojokerto, Medan, Makassar, dan Subang, serta pabrik re-PSF di Tangerang, Solo, Mojokerto, dan Medan. 

Penambahan fasilitas pencucian di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas 12.000 ton per tahun, dan pabrik re-PSF dengan kapasitas produksi 7.200 ton per tahun, semakin mengukuhkan posisi INOV sebagai perusahaan daur ulang terkemuka.

Ia menambahkan, strategi yang diterapkan INOV untuk mempertahankan kinerjanya adalah dengan membangun fasilitas pencucian dan pusat daur ulang di lokasi-lokasi yang strategis, yaitu di Tangerang, Solo, Mojokerto, Salatiga, Palembang, Medan, dan Makassar.

Fasilitas-fasilitas ini memungkinkan pengumpulan dan pengolahan bahan baku berupa sampah botol plastik PET yang dikumpulkan dari berbagai daerah secara terintegrasi. 

Baca Juga: Susut 92%, Global Digital Niaga (BELI) Catat Kerugian Rp 69 Miliar di Kuartal I-2024

Hasil produksi INOV banyak digunakan sebagai bahan mentah untuk berbagai produk yang sering ditemui sehari-hari. Serat non-woven yang dihasilkan adalah bahan baku manufacturing untuk berbagai industri seperti otomotif dan garmen. 

Sementara Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF) sebagai kontributor penjualan terbesar kuartal ini juga kerap digunakan untuk menghasilkan produk rumah tangga seperti bantal, selimut dan bed cover. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×