kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Naik kelas, Javapuccino akan merambah cafe kopi


Kamis, 16 Februari 2012 / 21:30 WIB
Naik kelas, Javapuccino akan merambah cafe kopi
Film Survivor yang dibintangi Milla Jovovich akan tayang di bioskop Trans TV pada 25 Februari 2021.


Reporter: Ayu Utami Larasati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Javapuccino, salah satu kemitraan warung kopi di Indonesia, berniat naik kelas dengan merambah bisnis cafe kopi. Sebelumnya bisnis minuman kopi ini hadir dengan konsep warung kopi skala booth.

Muhammad Asmui, Pemilik CV Putera Fajar Javapuccino selaku pemilik Javapuccino bilang, tahun ini Javapucinno akan membuka 50 cafe tersebut dikota penting di Indonesia.

Untuk ekspansi itu, Asmui menghitung akan membutuhkan biaya investasi sekitar Rp 5 miliar. “Awal Maret kami buka yang pertama di Ciputat,” kata Asmui kepada KONTAN, Kamis (16/2).

Selain berdekatan dengan kampus, lokasi yang diintai untuk mendirikan cafe Javapuccino adalah, lokasi yang dekat dengan perkantoran, food court dan juga pusat perbelanjaan. “Setelah Ciputat, kami akan buka lagi di luar Jabodetabek," jelas Asmui tanpa menyebutkan detail tempatnya.

Menurut Asmui, dengan konsep cafe, ia bisa mengeksplorasi lebih lanjut pengalaman bisnis kopinya. Apalagi, kata Asmui, permintaan kopi sudah menjadi kebutuhan di masyarakat. "Peminatnya sangat banyak, sudah saatnya Javapuccino naik kelas,” pungkasnya.

Javapuccino mulai hadir dibisnis kopi skala booth mulai 2008, kalau itu baru berdiri satu booth saja. Namun, usaha milik itu berkembang menjadi 26 booth di tahun 2009. Kemudia di 2010, jumlah booth Javapuccino naik lagi menjadi 214 booth, hingga menjadi 460 booth di Januari 2012.

Sementara itu, dari 460 booth Javapuccino yang sudah ada, sekitar 48% booth tersebut merupakan milik Asmui sendiri, 62% sisanya menjadi gerai milik mitranya.

Perkembangan dari bisnis booth kopi itulah yang membuat Asmui bersemangat mendirikan cafe kopi. Ia bilang, separuh dari 50 cafe yang ditargetkan berdiri akan langsung ia kelola dan miliki sendiri. Sisanya akan dikerjasamakan dengan sistem kemitraan.

Untuk mencari mitra konsep cafe kopi baru itu, Asmui menawarkan investasi kemitraan mulai dari Rp 90 juta sampai dengan Rp 235 juta dengan masa kontrak 5 tahun dan bebas royalti fee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×