kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naksir bisnis pengolahan limbah eksplorasi tambang, PPRE bikin usaha patungan


Sabtu, 01 Februari 2020 / 16:30 WIB
Naksir bisnis pengolahan limbah eksplorasi tambang, PPRE bikin usaha patungan


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) bersama dengan PT Sepuluh Sumber Anugerah mendirikan perusahaan patungan bernama PT Presisi Sumber Anugerah (PSA) yang fokus mengelola jasa pembersihan dan pengelolaan limbah bekas eksplorasi tambang.  

Melansir laporan fakta material di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (30/1) maksud dan tujuan dibuatnya PSA adalah menjalankan usaha di bidang pengelolaan dan pembuangan sampah berbahaya, baik itu pengumpulan sampah maupun pengelolaan dan pembuangan air limbah berbahaya. 

Baca Juga: PP Presisi (PPRE) bidik perolehan kontrak baru Rp 7 triliun di tahun ini

Adapun anak usaha ini menjalankan bisnis jasa pembersihan dan pengelolaan sampah seperti dekontaminasi tanah dan air tanah di tempat yang terkena polusi baik in situ dan ex situ menggunakan metode mekanik, kimia, ataupun biologi. 

PP Presisi merupakan pemilik saham mayoritas Presisi Sumber Anugerah atau 51% yang setara dengan 2.550 saham. Adapun PT Sepuluh Sumber Anugerah memiliki 2.450 saham atau setara 49% kepemilikan saham. 

Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso menjelaskan peluang bisnis pengelolaan limbah atau bioremediasi masih besar. "Belum banyak pemainnya, atas alasan inilah perusahaan membuat unit usaha baru untuk mengambil peluang tersebut," jelasnya di Jakarta, Jumat (31/1). 

Benny menjelaskan lebih lanjut meski besaran angka belum bisa disamakan dengan proyek yang sudah berjalan, Benny bilang tender proyek bioremediasi ini akan dilaksanakan di triwulan I 2020.

Baca Juga: Topang agenda ekspansi tahun ini, DSNG anggarkan capex hingga Rp 1 triliun

Nantinya kalau sudah mendapatkan proyeknya, perusahaan baru bisa mengumumkan bagaimana dampaknya ke perusahaan di 2020 maupun 2021. 

Benny mengakui di kuartal I 2020 sebagian besar tender untuk bioremediasi di Sumatera karena banyak kontraktor migas yang perjanjiannya mulai habis di Sumatera. 

Direktur Utama PP Presisi, Iswanto Amperawan menambahkan beberapa kontrak perusahaan  eksplorasi minyak sudah menjelang berakhir. "Lahan bekas proyek yang akan ditinggalkan wajib direhabilitasi dan direboisasi. Adapun dana yang harus dikeluarkan perusahaan kontraktor tersebut besar" ujarnya. 

Baca Juga: Indonesia Infrastructure Finance beri penjaminan untuk obligasi Bali Towerindo (BALI)

Iswanto menjelaskan lebih lanjut, adanya peluang yang besar tersebut PPRE akan bekerjasama dengan Korea sebagai pemilik teknologi untuk meraih pasar yang erat kaitannya dengan inti bisnis perusahaan yakni di civil work dan alat berat. 

Iswanto memberikan gambaran sederhana, nantinya tanah di bekas lahan proyek akan diambil, dibersihkan, dikembalikan, dan ditanami kembali dengan pohon (reboisasi). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×