Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan baru akan mengambil kebijakan seputar Blok Indonesia Deep Water Development (IDD) pasca kesepakatan untuk Blok Rokan rampung.
Adapun, saat ini pemerintah fokus merampungkan kesepakatan investasi Blok Rokan jelang alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina pada Agustus 2021 mendatang.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Kemaritiman dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan Kamis nanti akan ada pengambilan keputusan soal nasib Blok Rokan.
"Begitu Rokan selesai, kami akan bahas IDD. Kamis akan rapat sama menteri untuk putuskan Rokan," ungkap Purbaya dalam diskusi virtual, Selasa (9/6).
Baca Juga: Perusahaan Tiongkok bakal investasi US$ 8 miliar untuk proyek kilang di Batam
Dalam catatan Kontan.co.id, pemerintah memang tengah menanti pengajuan rencana pengembangan alias Plan of Development (PoD) Blok IDD tahap II.
Kali lalu, Chevron dikabarkan tengah mencari mitra demi berbagai resiko.
Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo menginformasikan, pihaknya melalui Chevron Rapak Ltd sudah mengerjakan tahap pertama IDD berupa pengembangan Lapangan Bangka. Produksi migas pun sudah mulai berjalan sejak Agustus 2016.
Hanya memang, untuk proyek IDD tahap II yang berada di Lapangan Gehem dan Gendalo pengerjaannya terganjal karena Chevron masih mencari mitra kerja strategis. Hal ini mengingat adanya risiko bahwa proyek tersebut belum tentu memiliki nilai ekonomis. Alhasil, keberadaan mitra memungkinkan Chevron untuk berbagi risiko.
"IDD tahap II tidak dapat bersaing untuk mendapatkan modal dalam portofolio Chevron secara global," ungkap Sonitha Januari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News