kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Nestle Teken Komitmen Halal, Dukung Sertifikasi 5.000 UMKM


Jumat, 03 Oktober 2025 / 20:03 WIB
Nestle Teken Komitmen Halal, Dukung Sertifikasi 5.000 UMKM
ILUSTRASI. Nestle Indonesia menegaskan kembali komitmennya terhadap produk halal melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nestle Indonesia menegaskan kembali komitmennya terhadap produk halal melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Perusahaan makanan dan minuman asal Swiss tersebut menekankan bahwa komitmen halal bukan hanya sebatas kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga mencakup aspek keamanan, kualitas, dan kepercayaan konsumen.

Presiden Direktur PT Nestle Indonesia, Georgios Badaro, mengatakan halal bagi Nestlé merupakan fondasi penting dalam menjalankan bisnis di Indonesia.

Ia menegaskan bahwa setiap produk Nestlé menjalani proses ketat untuk memastikan standar halal dan kualitas tertinggi, sehingga masyarakat dapat mengonsumsi dengan tenang.

“Halal bukan hanya sertifikasi, tetapi komitmen atas keamanan, kualitas, dan kepercayaan. Melalui kerja sama dengan BPJPH, kami ingin mempercepat sertifikasi halal bagi pelaku usaha kecil,” ujar Georgios di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Baca Juga: Nestle Indonesia Kembali Masuk Daftar LinkedIn Top Companies 2025

Nestle juga menargetkan dukungan sertifikasi halal bagi 5.000 UMKM melalui bantuan teknis dan pendampingan kapasitas. Inisiatif ini sekaligus memperkuat kemitraan perusahaan dengan peternak sapi perah, petani kopi, dan padi, serta pemanfaatan tenaga kerja lokal.

Selain penandatanganan MoU, kolaborasi ini difokuskan pada program pencegahan stunting serta penguatan inklusi ekonomi lewat percepatan sertifikasi halal bagi UMKM.

Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, mengapresiasi langkah Nestle. Ia menegaskan bahwa halal saat ini bukan lagi bersifat sukarela, melainkan kewajiban yang berpotensi menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: BPJPH Targetkan Semua Produk Wajib Kantongi Sertifikat Halal Mulai Oktober 2026

“Halal bukan hanya untuk Muslim, tetapi juga bagian dari kekuatan ekonomi global. Transaksi halal dunia mencapai Rp 21.000 triliun, sementara di Indonesia nilainya Rp 637 triliun pada 2024. Dengan dukungan Nestlé, kami optimistis Indonesia bisa naik peringkat dalam ekspor produk halal dunia,” ujar Ahmad.

Wakil Presiden Swiss, Guy Parmelin, yang hadir dalam seremoni tersebut, menyatakan kerja sama ini memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Swiss. 

Ia menekankan bahwa perusahaan asal Swiss, termasuk Nestle, tidak hanya berinvestasi untuk pertumbuhan bisnis, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Jaring Pelanggan Kopi On The Go, Nestle Dirikan Kedai Nescafe di 89 Kota

Selanjutnya: Trump Batasi Mahasiswa Asing di Kampus AS Maksimal 15%, Picu Kontroversi

Menarik Dibaca: Film Rangga dan Cinta Kembali Tayang, Produser Lihat Peluang Kolaborasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×