Sumber: Bloomberg | Editor: Adi Wikanto
GENEWA. Krisis ekonomi memang masih melanda sejumlah kawasan. Namun, hal itu tampaknya tidak berpengaruh signifikan pada kinerja Nestle SA. Perusahaan makanan terbesar sedunia ini masih bisa menghasilkan laba bersih US$ 12 miliar per akhir tahun 2012, naik 12% dari setahun sebelumnya.
Meningkatnya keuntungan karena pendapatan perusahaan tumbuh 5,8%. Faktor pendorongnya adalah hasil penjualan perusahaan yang semakin besar, khususnya di kawasan Asia, Oceania, dan Afrika, naik 8,4%.
Paul Bulcke, CEO Nestle, menjelaskan, semakin besarnya penjualan di negara berkembang menghasilkan pendapatan di kawasan ini nai 11%. Ini juga berkontribusi 43% terhadap total penjualan. "Mulai tahun ini, penjualan akan diperbesar sehingga kontribusinya naik menjadi 45% pada tahun 2020," katanya.
Penjualan kawasan Eropa tahun lalu cukup lumayan, naik 1,8%. Produk kopi Nescafe Dolce Gusto dan kaldu Maggi berkontribusi terbesar.