Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Aksi profit taking jadi penjegal bagi pergerakan harga nikel. Tidak tanggung-tanggung, harga nikel merosot ke level terendahnya dalam sebulan terakhir.
Mengutip Bloomberg, Selasa (19/4) pukul 17.44 WIB harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menukik tajam 2,8% ke level US$ 8.880 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Selain tekanan dari aksi teknikal, laporan International Nickel Study Group mencatatkan produksi nikel global Februari 2016 mencapai 149.600. Hal ini melebihi permintaan di periode sama yang hanya menyentuh level 3.600 ton.
“Efeknya pelaku pasar melakukan aksi jual dan seketika harga jadi berbalik arah,” kata Leon Westgate, Analis ICBC Standard Bank Plc di London, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (19/4). Menurutnya, produsen nikel belum menganggap serius keadaan fundamental yang lemah ini.
Keputusan Nickel Asia Corp untuk menahan level produksinya di posisi yang sama dengan tahun 2015 lalu pun dinilai belum banyak berikan pengaruh pada harga. Sehingga tidak heran, harga nikel pun terpuruk cukup tajam di perdagangan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News