kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Nilai Tukar Petani (NTP) Tembus Rekor Tertinggi, Sektor Tanaman Pangan Justru Turun


Minggu, 19 Oktober 2025 / 14:50 WIB
Nilai Tukar Petani (NTP) Tembus Rekor Tertinggi, Sektor Tanaman Pangan Justru Turun
ILUSTRASI. Petani memanen padi di Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (3/2/2025). Nilai Tukar Petani (NTP) yang mengukur tingkat kesejahteraan petani menembus rekor tertingginya sepanjang masa. Namun jika dirinci, trennya berbeda pada masing-masing sektor tani. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/foc.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai Tukar Petani (NTP) yang mengukur tingkat kesejahteraan petani menembus rekor tertingginya sepanjang masa. Namun jika dirinci, trennya berbeda pada masing-masing sektor tani. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat per September 2025, NTP nasional mencapai 124,36, sementara rata-rata selama sembilan bulan mencapai 122,82. Capaian tahun ini menjadi yang tertinggi sepanjang masa. 

Sebagai perbandingan, NTP nasional pada 2024 sebesar 119,62, pada 2023 sebesar 112,46, pada 2022 sebesar 107,33, pada 2021 sebesar 104,64, dan pada 2020 sebesar 101,65. 

Namun, tren NTP nasional tahun ini agak berbeda dari NTP tanaman pangan yang justru menunjukkan penurunan. Pada September 2025, NTP tanaman pangan sebesar 113,95. Secara rata-rata sembilan bulan, nilainya mencapai 109,95. 

Jika dibandingkan, NTP tanaman pangan cenderung menunjukkan pola serupa NTP nasional dalam lima tahun terakhir, dengan nilai 110,45 pada 2024, 107,63 pada 2023, 98,82 pada 2022, 98,21 pada 2021, dan 101, 43 pada 2020. 

Meski terkoreksi tipis, Guru Besar IPB University Prof. Dr Ir Dwi Andreas Santosa, MS menilai capaian NTP tanaman pangan beberapa tahun terakhir perlu diapresiasi. 

Baca Juga: Nilai Tukar Petani Meningkat 0,63% pada September 2025

Andreas menjelaskan, tren peningkatan NTP tanaman pangan ini tak lepas dari meningkatnya HPP (harga pembelian pemerintah). Mengambil contoh HPP untuk GKP (gabah kering panen) yang sempat naik signifikan. 

“Pada 2024 itu HPP GKP dinaikkan dari Rp 4.000 per kg jadi Rp 6.000 per kg, lalu terjadi lonjakan NTP signifikan tembus 110,” papar Andreas kepada Kontan, Sabtu (18/10/2025). 

Nah, dengan HPP GKP yang kembali dinaikkan tahun ini ke level Rp 6.500 per kg, tak menutup kemungkinan NTP tanaman pangan nasional pulih pada sisa tiga bulan terakhir. 

Namun memang, dengan kenaikan HPP yang cenderung terbatas tahun ini, potensi peningkatan NTP tanaman pangan pun barangkali tak sebesar tahun-tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Harga Gabah dan Ikan Naik, Nilai Tukar Petani dan Nelayan Meningkat di Agustus 2025

Untuk diketahui, NTP menjadi indikator yang menunjukkan kemampuan daya beli petani di pedesaan. Dengan kata lain, tingkat NTP menunjukkan seberapa baik petani bertukar produk pertaniannya dengan barang dan jasa yang dibutuhkan. 

Andreas menilai peningkatan kesejahteraan petani ini tak lepas dari langkah Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk peningkatan HPP dalam beberapa tahun terakhir. Pun, tren positif NTP mulai terlihat sejak kehadiran Bapanas pada 2021.

Untuk itu, ia berharap tak ada perubahan kualitas dalam kinerja Bapanas pasca pencopotan Arief Prasetyo Adi, mantan kepala Bapanas yang bertugas sejak Februari 2022 hingga awal Oktober 2025 ini. 

“Bapanas berperan besar dalam peningkatan kesejahteraan petani. Atas nama petani yang betul-betul merasakan manfaat kebijakan Pak Arief, saya rasa penggantiannya tidak tepat,” tandasnya. 

Selanjutnya: Ciputra Life Beberkan Penyebab Pendapatan Premi Tertekan per September 2025

Menarik Dibaca: IHSG Rawan Lanjut Koreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (20/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×