Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Sandy Baskoro
"Hal ini akan sangat mendukung rencana kerja kami, khususnya untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi saat ini dan mengantisipasi potensi pertumbuhan bisnis roti di tanah air," jelas Stephen.
Baca Juga: Bisnis Sari Roti kebal dari corona, saham Nippon Indosari (ROTI) masih menarik
Sebagaimana telah disampaikan dalam keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, perincian fasilitas kredit ini yakni Time Loan Revolving dengan nilai plafon Rp 500 miliar dan suku bunga 8,5% p.a., ditujukan untuk mendukung modal kerja ROTI yang dapat dicairkan maupun dilunasi sesuai kebutuhan sampai dengan 11 Desember 2020.
Sementara fasilitas installment loan juga memiliki nilai plafon sebesar Rp 500 miliar dan suku bunga 8,5% p.a. dapat digunakan sewaktu-waktu selama masih dalam batas availability period satu tahun sebagai tambahan modal kerja Perseroan untuk menjaga kontinuitas supply bahan baku produksi.
Stephen bilang ROTI berkomitmen menjaga neraca keuangan (balance sheet) yang sehat dengan ekuitas Rp 3,07 triliun sebagaimana tercatat dalam laporan keuangan per 31 Desember 2019.
"Oleh karena itu dengan kedua fasilitas kredit ini diharapkan dapat semakin memperkuat struktur modal kerja kami untuk terus tumbuh di kemudian hari," pungkas Stephen.
Baca Juga: Paling defensif, saham makanan dan minuman ini masih menarik untuk dilirik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News