Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berkomitmen menjaga persediaan roti di tengah pandemi corona.
Saat ini, produsen Sari Roti tersebut mengoperasikan total 14 pabrik. Dari jumlah itu, sebanyak 13 pabrik berlokasi di Indonesia dan satu pabrik berada di Filipina.
Baca Juga: Nippon Indosari Corpindo (ROTI) akan tebar dividen tunai Rp 149,5 miliar
"Untuk mengantisipasi potensi pertumbuhan bisnis roti di tanah air, kami sedang membangun dua pabrik baru dengan lokasi di Pekanbaru dan Banjarmasin yang diharapkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2020," ungkap Head Public Relations at PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Stephen Orlando kepada Kontan.co.id, Selasa (7/7).
ROTI memproyeksikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini mencapai Rp 400 miliar.
Manajemen ROTI telah menggunakan dana belanja modal di kuartal 2020 sebesar Rp 115,3 miliar atau 28,8% dari target tahun ini. Di tengah pandemi corona, Stephen menyatakan Nippon Indosari Corpindo terus berkomitmen menjaga ketersediaan roti. Hal ini lantaran permintaan penganan itu terpantau sangat tinggi.
Baca Juga: Nippon Indosari Corpindo (ROTI) memproyeksikan belanja modal Rp 400 miliar di 2020
Untuk memperkuat kondisi keuangan, pada 13 April 2020 ROTI menadatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dalam rangka mendukung modal kerja. Stephen menjelaskan, perjanjian fasilitas kredit dengan ketersediaan total mencapai Rp 1 triliun tersebut meliputi fasilitas kredit Time Loan Revolving dan Installment Loan.
"Hal ini akan sangat mendukung rencana kerja kami, khususnya untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi saat ini dan mengantisipasi potensi pertumbuhan bisnis roti di tanah air," jelas Stephen.
Baca Juga: Bisnis Sari Roti kebal dari corona, saham Nippon Indosari (ROTI) masih menarik
Sebagaimana telah disampaikan dalam keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, perincian fasilitas kredit ini yakni Time Loan Revolving dengan nilai plafon Rp 500 miliar dan suku bunga 8,5% p.a., ditujukan untuk mendukung modal kerja ROTI yang dapat dicairkan maupun dilunasi sesuai kebutuhan sampai dengan 11 Desember 2020.
Sementara fasilitas installment loan juga memiliki nilai plafon sebesar Rp 500 miliar dan suku bunga 8,5% p.a. dapat digunakan sewaktu-waktu selama masih dalam batas availability period satu tahun sebagai tambahan modal kerja Perseroan untuk menjaga kontinuitas supply bahan baku produksi.
Stephen bilang ROTI berkomitmen menjaga neraca keuangan (balance sheet) yang sehat dengan ekuitas Rp 3,07 triliun sebagaimana tercatat dalam laporan keuangan per 31 Desember 2019.
"Oleh karena itu dengan kedua fasilitas kredit ini diharapkan dapat semakin memperkuat struktur modal kerja kami untuk terus tumbuh di kemudian hari," pungkas Stephen.
Baca Juga: Paling defensif, saham makanan dan minuman ini masih menarik untuk dilirik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News