Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF) menargetkan volume penjualan pupuk perusahaan dapat mencapai 100,000 ton pada tahun ini, dengan angka penjualan sekitar Rp 680 miliar.
Direktur Nusa Palapa Gemilang, Imam Subakti menyampaikan, prospek pasar pupuk NPK masih sangat menjanjikan di tahun 2022 ini. Hal itu salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga crude palm oil (CPO) yang membuat permintaan pupuk pun ikut melonjak.
"Juga karena kebutuhan untuk produksi bahan bakar biodesel yang sudah menjadi kebijakan pemerintah," ungkap Imam saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (6/2).
Untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun ini, Imam menyebut bahwa NPGF akan fokus pada optimalisasi utilisasi yang telah perusahaan miliki. Sebab, hingga saat ini utilisasi produksi perusahaan baru mencapai level 40%.
Baca Juga: Fakta-Fakta IPO 2021, Banyak Rekor Tercipta tapi Risiko Investasinya Lumayan Tinggi
Salah satu upaya yang ditempuh NPGF untuk memaksimalkan utilisasi produksi tahun ini, yakni dengan meningkatkan modal kerja yang bisa diperoleh lewat pinjaman non bank.
"Kami berusaha untuk meningkatkan modal kerja dalam rangka mendukung optimalisasi utilitasi yang sudah kami miliki. Kemampuan untuk melakukan pengadaan bahan baku dalam jumlah besar dengan kontrak untuk 12 bulan ke depan akan sangat berkontribusi di dalam peningkatan omzet dan peningkatan margin laba kami," jelas Imam.
Perusahaan pun menargetkan target utilitas produksi dapat mencapai 50% hingga tutup tahun nanti.
Target ini diambil setelah melihat realisasi pada tahun 2021 lalu, di mana permintaan pupuk terus meningkat, meskipun di sisi lain harga bahan baku turut naik sangat signifikan.
Baca Juga: Investor Baru Datang, Langsung Borong 9,90% Saham NPGF di Harga Premium
Imam menyebut, selama dua tahun terakhir, angka penjualan NPGF terus mengalami peningkatan. Adapun, untuk tahun 2021 kemarin, penjualan perusahaan terpantau naik sebesar Rp 17 miliar dibandingkan tahun 2020.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan NPGF tercatat meningkat 5,16% yoy, dari semula Rp 335,06 miliar pada tahun 2020, tumbuh menjadi Rp 352,35 miliar per Desember 2021.
Dari sisi bottom line, laba neto tahun berjalan NPGF adalah sebesar Rp 4,51 miliar, atau menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 5,35 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News