kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Oasis lirik masuk ke bisnis minuman teh atau kopi


Jumat, 10 Juli 2015 / 22:17 WIB
Oasis lirik masuk ke bisnis minuman teh atau kopi


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) PT Oasis Waters International melirik untuk masuk minuman teh atau kopi. Berdasarkan siaran pers yang dikirimkan Kementerian Perindustrian pada KONTAN, Jumat (10/7) perusahaan ini juga tengah mengkaji untuk mengembangkan bisnis ke usaha air minum di luar mineral.

"Kita juga sedang pelajari untuk buat produk minuman baru dari teh atau kopi," kata Direktur Oasis Waters Internasional Nathaniel Gunawan, saat menemani Saleh Husin, Menteri Perindustrian saat berkunjung ke kantor pusat PT Oasis Waters International di bilangan Tanah Abang, Jumat (10/7).

"Kita lihat bahwa pertumbuhan ekonomi global yang masih sementara ini lemah, di satu sisi kita melihat yang dilakukan Oasis dengan melebarkan investasinya adalah wujud optimisme pelaku industri," ujar Saleh

Ke depan, Oasis ingin merambah jaringan dan pasar hingga pelosok daerah. Saat ini, distribusi minuman Oasis masih 80 persen terfokus di Pulau Jawa.

"Kita ingin jadi national brand. Kita sekarang kukuhkan pabrik di Palembang, Bali, Surabaya dan tahun depan di Semarang, kita ingin mengandalkan brand kita ke luar Jawa. Kita ingin memperkuat sistem itu, bisa jalan ke kabupaten, ke kota-kota kecil di luar Jawa," ujar Nathaniel.

Yang pasti saat ini Oasis memiliki lima pabrik. Adapun lokasinya berada di Palembang, Bali dan Surabaya. Dengan 5 pabrik yang beroperasi tersebut Oasis memiliki kapasitas produksi AMDK dengan kapasitas total 1,5 miliar liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×