kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Okupansi dan harga sewa perkantoran Intiland (DILD) tertahan pandemi virus corona


Selasa, 02 Juni 2020 / 20:20 WIB
Okupansi dan harga sewa perkantoran Intiland (DILD) tertahan pandemi virus corona
ILUSTRASI. Intiland Development (DILD) mengaku masih belum ada permintaan baru penyewaan gedung perkantoran.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) masih mengkaji dampak new normal terhadap permintaan penyewaan gedung perkantoran. Yang jelas, hingga saat ini emiten dengan kode saham DILD ini mengaku masih belum ada permintaan baru.

Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono menjabarkan, tingkat okupansi Intiland Tower Surabaya masih sama dengan awal tahun yakni 65%. Selain di Surabaya, DILD juga memiliki gedung perkantoran di Jakarta yang masih memiliki okupansi yang lebih baik, yakni South Quarter dan Intiland Tower Jakarta. "Masing-masing 70%," kata Archied kepada kontan.co.id, Selasa (2/6).

Baca Juga: Intiland Development (DILD) berharap kebijakan bekerja dari rumah segera berakhir

Selain tingkat okupansi yang tertahan, harga sewa gedung perkantoran Intiland juga masih tertahan. Adapun Intiland Tower Surabaya dengan harga sewa per bulan Rp 95.000 per meter persegi.

Selanjutnya, untuk asetnya di Jakarta yaitu South Quarter harga sewa bulanannya tertahan di level Rp 230.000 per meter persegi. Kemudian, Intiland Tower harga sewa sebesar Rp 175.000 per meter persegi per bulan.

Dengan kondisi saat ini, terlebih memasuki periode new normal pasca-pandemi virus corona, Archied mengaku juga sedang mengkaji kembali harga sewa untuk meningkatkan minat investor.

Walaupun demikian, Archied bilang belum akan merevisi target kontribusi gedung perkantorannya. "Target masih belum kami revisi, memang sedang dikaji, tetapi belum diputuskan," ujar dia.

Baca Juga: Bukan karena PSAK 72, marketing sales Intiland (DILD) di kuartal I-2020 turun 53,97%

Hingga tutup tahun, DILD menargetkan kontribusi gedung perkantoran hingga 20%. Berdasarkan catatan kontan.co.id, saat ini rata-rata kontribusi pendapatan berulang Intiland mencapai 20%-22% dari total pendapatan.

Sementara pada tahun lalu DILD membukukan pendapatan berulang Rp 623 miliar atau 22,3% dari total pendapatan senilai Rp 2,7 triliun. Pada triwulan I 2020, kontribusi recurring income Intiland mencapai Rp159 miliar atau naik 1,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 157 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×