Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Mandala Airlines dikabarkan melakukan rasionalisasi besar-besaran terhadap para karyawannya. Ratusan pegawai dari maskapai yang telah berhenti beroperasi tersebut mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari manajemennya.
Operasional Mandala mulai terganggu setelah perusahaan penerbangan ini mengumumkan pemberhentian penerbangannya pada 12 Januari 2011 lalu.
Seorang karyawan Mandala yang tidak bersedia disebutkan identitasnya mengatakan, PHK besar-besaran tersebut terjadi pada Maret lalu untuk hampir seluruh kantor di Indonesia. "Jumlahnya banyak sekali, mungkin ratusan. Tetapi saya tidak tahu berapa tepatnya," katanya, Senin (4/4).
Menurutnya, sebelumnya karyawan Mandala berjumlah sekitar 880 orang, namun saat ini berkurang hampir setengahnya. Kabar lain yang belum bisa dikonfirmasi juga menyebutkan bahwa Mandala telah memangkas jumlah karyawannya hingga 80%.
Bila hal itu benar-benar terjadi, maka kini jumlah karyawan maskapai yang telah menerbangi Indonesia lebih dari 40 tahun tinggal kurang dari 200-an orang.
Seorang karyawan yang terkena rasionalisasi juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, pihak manajemen menjanjikan pesangon bakal dibayar pada tiga bulan ke depan.
KONTAN pun menghubungi salah satu karyawan Mandala Airlines yang bekerja di kantor pusat Mandala di Jakarta hari ini (5/4). Ia pun menuturkan, bahwa ada sekitar 500 karyawan yang di PHK.
Sehari setelah Mandala berhenti beroperasi pada 16 Januari 2011, karyawan diberikan surat oleh manajemen untuk dirumahkan selama dua bulan, dan akan kembali dipekerjakan pada awal Maret 2011. Namun, surat kedua kembali datang yang menyatakan bahwa waktu karyawan untuk dirumahkan diperpanjang hingga akhir Maret 2011.
Dan ternyata, Kamis (31/3) karyawan pun kembali menerima surat dari manajemen untuk bersedia menandatangani surat pemutusan hubungan kerja. Tiap karyawan yang di PHK dikirimkan surat untuk bersedia menandatangani surat pemutusan hubungan kerja per 1 April 2011.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari manajemen Mandala. Presiden Direktur Mandala, Diono Nurjadin belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi, ponselnya tidak diangkat.
Demikian juga Head of Communication Mandala, Nurmaria Sarosa yang tidak mengangkat panggilan telepon dan tidak menjawab pertanyaan melalui BlackBerry Messenger (BBM). KONTAN pun mencoba melakukan konfirmasi terhadap kabar ini, namun manajemen Mandala belum memberi respons apapun.
Mandala terpuruk setelah salah satu pemegang sahamnya yaitu Indigo and Partners Corps yang memegang 49% saham mengundurkan diri pada pertengahan Januari 2011.
Sebagai akibatnya, lima unit pesawat yang tersisa yaitu Airbus A320 yang disewa untuk operasi penerbangan akhirnya ditarik oleh pemiliknya. Saat ini pihak manajemen sedang melakukan penjajakan dengan berbagai pihak untuk menyuntikkan modalnya agar bisa Mandala Airlines bisa beroperasi kembali. (Hendra Gunawan/Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News