kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Operasional PLTU Sumsel 8 Menanti Kesiapan PLN


Senin, 06 Februari 2023 / 17:17 WIB
Operasional PLTU Sumsel 8 Menanti Kesiapan PLN
ILUSTRASI. Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) belum bisa beroperasi secara komersil


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) belum bisa beroperasi secara komersil meskipun konstruksi sudah hampir tuntas.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan, proyek berkapasitas 2X620 MW ini telah mencapai 98%. Sayangnya, operasional pembangkit masih menanti kesiapan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menyerap listrik yang dihasilkan.

"Ini sebenarnya hanya menunggu kesiapan dari PLN untuk melakukan penyerapan hasil produksi," kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (6/2).

Baca Juga: Begini Perkembangan Akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu Oleh Bukit Asam (PTBA)

Hendi melanjutkan, dari informasi yang diterima pihaknya, kendala penyerapan listrik oleh PLN ini disebabkan oleh masih belum rampungnya proyek infrastruktur jaringan tegangan tinggi oleh PLN.

Dengan demikian, proyek ini diperkirakan akan mengalami penundaan jadwal operasi hingga 6 bulan ke depan. Merujuk paparan MIND ID, proyek PLTU Sumsel 8 yang terletak di Muara Enim ini akan memasuki tahapan Commercial Operation Date (COD) pada kuartal IV tahun ini.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Porsi Penggunaan Biomassa dalam Cofiring di PLTU Masih Mini

Selain itu, MIND ID pun mengharapkan dukungan kepastian jadwal power backfeeding 275 kV oleh PLN serta dukungan penyelesaian transmisi 500 kV Muara Enim-New Aur Duri. Kontan mencatat, proyek dengan investasi mencapai US$ 1,68 miliar ini dapat menyerap batubara di mulut tambang PTBA dengan besaran mencapai 5 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×