Reporter: Dede Suprayitno, Ramadhani Prihatini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) segera melakukan lelang spektrum frekuensi 2,1 Ghz jaringan 3G dan 2,3 GHz untuk 4G. Ini menyusul telah rampungnya pengosongan code division multiple access (CDMA) di frekuensi 1.900 Mhz, yang sebelumnya diisi Smartfren.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, kedua frekuensi tersebut merupakan teknologi netral. Jadi bisa untuk jaringan telekomunikasi 3G maupun 4G. Ia merinci sekitar 2x5 Mhz untuk frekuensi 2,1 GHz dan 1x15 Mhz bagi frekuensi 2,3 GHz.
Kominfo menilai, cukup cuma melelang 15 Mhz di frekuensi 2,3 GHz. Meskipun di frekuensi tersebut terdapat dua blok, alias 30 MHz. "15 MHz, cukuplah," ujar Rudiantara di Balai Kartini, Selasa (10/1).
Meski begitu, Rudiantara bilang, nantinya sisa frekuensi tersebut juga akan dilakukan pelelangan. Namun ia tidak merinci kapan waktunya.
Yang jelas, Kominfo ingin lelang frekuensi tersebut bisa menjadikan industri telekomunikasi domestik semakin efisien. Nanti, frekuensi 1900 MHz bekas Smartfren akan berpasangan dengan frekuensi 2,1 GHz.
"Setelah konsultasi, rencananya begitu. Mudah-mudahan waktunya tidak terlalu lama dengan kemungkinan rencana konsolidasi dari BWA (broadband wireless acces) juga," ujarnya.
Dia memastikan ,akan menggelar lelang pada operator seluler yang sudah beroperasi, Tapi ia tidak merinci identitas dari operator seluler tersebut. Apakah Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Tri atau operator yang mengisi BWA. "Yang jelas operator seluler eksisting," jelasnya.
Nantinya, operator seluler bisa memakai frekuensi tersebut untuk menambah jaringan di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta atau Surabaya.
Mendengar info tersebut, Telkomsel, XL Axiata maupun Indosat Ooredoo tertarik mengikuti lelang frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz. Lewat ekspansi tersebut, ketiga operator seluler ingin memperluas jaringan telekomunikasi yang sudah padat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News