kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Oposisi solid, pelaku pasar was-was


Kamis, 09 Oktober 2014 / 07:53 WIB
Oposisi solid, pelaku pasar was-was
ILUSTRASI. Infused water semangka


Reporter: Agus Triyono, Asep Munazat Zatnika, Dikky Setiawan, Dina Farisah, Umar Idris, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Peta politik nasional mulai menimbulkan kecemasan banyak pihak. Kemenangan partai-partai oposisi yang tergabung dalam koalisi Merah Putih di jabatan kunci parlemen yakni Majelis Permusyawaratan Rakyat (MRR) serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) langsung ditanggapi negatif oleh pasar finansial.  

Pasar saham misalnya, langsung terkoreksi  sebesar 1,48% ke 4.958,52.   Saat bersamaan, kurs tengah BI menunjukkan koreksi rupiah yang juga tajam yakni 0,24% menjadi Rp 12.241 per dollar AS.  Dana-dana asing mulai angkat  kaki. Mereka wait and see, menunggu aksi kongkret Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dalam menghadapi tantangam pasca pelantikan, 20 Oktober.

Gara-gara kisruh politik pula, beberapa perusahaan yang sedianya akan  melantai di bursa urung melaksanakan hajatannya. Salah satunya: PT Karisma Aksara Mediatama, pemilik toko buku Kharisma. 

Kecemasan bahkan juga merambat ke pengusaha lokal. Shinta Widjaja Kamdani, Ketua Apindo bilang,  pengusaha takut kisruh politik ini akan berkepanjangan.  Jika ini terjadi, pengusaha akan kena imbasnya. "Calon investor juga menunggu masa colling down dua kubu," ujar dia. Dampaknya, investor akan menunda investasi lantaran tak ada jaminan ke amanan atas investasi mereka.       

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) Poltak Sitanggang bilang, gejolak politik juga mengancam investasi di pertambangan. "Situasi gaduh memicu ketidakpercayaan investor,"  ujarnya. 

Kegelisahan juga terjadi di pebisnis alat berat dan konstruksi. Mereka khawatir program infrastruktur Jokowi-JK terhambat saat berhadapan parlemen. Jika ini terjadi, banyak proyek infrastruktur  terbengkalai. "Ini berpengaruh ke usaha kami," ujar  Sjahrial Ong,  Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pemilik Alat berat dan Konstruksi Seluruh Indonesia. 

Makanya, Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang juga Presiden Direktur Blue Bird Group Bayu Priawan Djokosoetono minta agar parlemen dan pemerintahan baru menjaga iklim politik agar tak mengganggu kepercayaan pasar. "Saya harap ada solusi, memperluas koalisi atau mengambil langkah lain," kata Bayu. 

Adapun Fraciscus Welirang, Direktur Salim Group minta masyarakat menyikapi kisruh politik dewasa agar dunia usaha tak kena imbas.

Merebaknya kecemasan ini jelas menjadi  beban pemerintah baru. Mereka harus segera mengambil langkah nyata untuk mengembalikan kepercayaan. Apalagi, banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah baru yang berhubungan dengan parlemen. Dari rencana menaikkan harga BBM subsidi, revisi anggaran serta sejumlah janji program yang harus diwujudkan pemerintah baru.  

Presiden terpilih Jokowi juga mengaku tak happy dengan situasisaat ini. Pasalnya, jika kegaduhan politik terus terjadi, perekonomian nasional bisa terguncang. "Saya pesan:  agar mereka (DPR) menjaga tingkah laku. Setiap tingkah laku, kebijakan yang dibuat dilihat rakyat," ujar Jokowi di JIE, Rabu (8/10). Kata Jokowi, lebih baik, para politisi di parlemen melihat keinginan rakyat. 

Jokowi optimis, program-programnya masih akan jalan. Apalagi, banyak program bersentuhan dengan kepentingan rakyat. Ia yakin dukungan rakyat akan tetap mengalir.

Arief Budimanta, ekonom Megawati Institute bilang, kekalahan kubu Jokowi dalam perebutan kursi pimpinan MPR dan DPR berdampak negatif terhadap pasar. Namun, ia menilai pelemahan rupiah dan IHSG lebih banyak disebabkan faktor global ketimbang situasi politik tanah air.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×