kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.500   -28,00   -0,18%
  • IDX 7.773   12,54   0,16%
  • KOMPAS100 1.208   3,04   0,25%
  • LQ45 961   0,40   0,04%
  • ISSI 235   0,74   0,31%
  • IDX30 494   0,63   0,13%
  • IDXHIDIV20 593   0,16   0,03%
  • IDX80 138   0,40   0,29%
  • IDXV30 142   0,32   0,22%
  • IDXQ30 164   0,16   0,10%

Optimis bisnis membaik, begini rencana bisnis SCG di Indonesia tahun ini


Selasa, 02 Februari 2021 / 14:05 WIB
Optimis bisnis membaik, begini rencana bisnis SCG di Indonesia tahun ini
ILUSTRASI. Buruh pelabuhan melakukan aktivitas bongkar muat semen di kawasan pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Usai diterjang banjir rob yang melanda Pelabuhan Sunda Kelapa, aktivitas bongkar muat kembali normal. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

Selain itu, SCG juga akan berupaya agar memfokuskan penjualan pada produk-produk yang memiliki permintaan baik, sementara produk-produk yang permintaannya tidak begitu baik akan dikurangi porsi penjualannya.

Semua strategi penjualan SCG akan dilakukan dengan berdasarkan data riset pasar yang terkumpul dan telah diolah demi memahami kebutuhan pasar secara lebih baik.

“Kami memang ingin menjadi perusahaan yang berbasiskan data (data-driven). Jadi data-data yang terkumpul akan kami ‘menerjemahkan’ menjadi langkah bisnis kami,” ujar Pathama.

Baca Juga: Saat Harga Melejit Hingga Mencapai Rekor, Hedge Fund Ini Jual 30 Juta Saham BFIN

Di sisi lain, SCG juga berupaya untuk menjaga kinerja bottom line dengan meningkatkan efisiensi bisnis melalui pemanfaatan teknologi. Dengan cara  itu, SCG berharap bisa memangkas biaya-biaya  pengeluaran yang dirasa tidak perlu.

Membuka peluang merger dan akuisisi

Selain mengejar pertumbuhan organik, SCG juga masih membuka peluang untuk mengejar pertumbuhan anorganik melalui jalan merger ataupun akuisisi. Di lingkungan SCG, strategi ini dinamai strategi merger & partnership (M&P).

Pathama bilang, aksi korporasi M&P bisa saja SCG lakukan di Indonesia jika terdapat peluang ataupun situasi yang mendukung. Target sasarannya adalah perusahaan dengan bidang-bidang usaha yang berkaitan dengan lini bisnis SCG di Indonesia.

“Kami selalu mencari kesempatan untuk menumbuhkan bisnis kami di Indonesia. Maka dari itu, kami selalu membuka opsi untuk melakukan M&P,” ujar Pathama.

Baca Juga: Barata Indonesia Akhirnya Melunasi Pokok MTN Setelah Sempat Gagal Bayar

Sedikit kilas balik, SCG sebelumnya telah melakukan beberapa kali aksi akuisisi terhadap perusahaan di Indonesia. Pada Juli 2019 lalu misalnya, SCG melalui u SCGP Solutions (Singapore) Pte Ltd tercatat mengakuisisi  55% kepemilikan saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW). Berdasarkan data RTI, SCGP Solutions masih tercatat sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham 55,23% per 31 Desember 2020 lalu.

Selain itu, Kontan.co.id juga mencatat bahwa SCG sempat memborong 40 juta saham pemilik supermarket bahan bangunan Mitra10. Transaksi ini membuat kepemilikan SCG Retail Holding Company Limited di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) bertambah menjadi 29,09%. Tambahan kepemilikan tersebut tercatat dalam laporan kepemilikan efek di atas 5% per 23 September 2019.

Selanjutnya: Asing Rajin Akumulasi Saham ROTI, PZZA dan CSAP, Layak Diikuti?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×