kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pabrik baja asal China merambah Indonesia, ini komentar pebisnis lokal


Kamis, 16 Agustus 2018 / 21:19 WIB
Pabrik baja asal China merambah Indonesia, ini komentar pebisnis lokal
ILUSTRASI. Peresmian Pabrik Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS)


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hadirnya perusahaan China dalam industri baja di Indonesia berpengaruh pada pasar domestik.

Handaja Susanto, Direktur PT Saranacentral Bajatama mengungkapkan, stainless steel dalam negeri tidak dapat bersaing dengan baik akibat membanjirnya produk baja buatan China tersebut.

"Iya cukup berpengaruh," kata Handaja kepada Kontan.co.id Kamis (16/8). 

Bahkan, kinerja Saranacentral pada semester I-2018 menurun hingga 20%. Handaja menduga penurunan ini terpengaruh dari baja produksi China yang hadir sejak awal tahun 2018.

Menurut Handaja, nilai tukar rupiah yang sedang melemah terhadap dolar Amerika seharusnya bisa menjadi pendorong kenaikan harga baja miliknya. 

Namun kenyataannya, Saranacentral tidak dapat melakukannya karena pasokan baja yang melimpah sehingga harga tidak dapat menyesuaikan.

Melihat kondisi tersebut, Handaja berharap pemerintah segera mengambil keputusan agar defisit baja tidak semakin membengkak.

Namun Mas Wigrantoro, Presiden Direktur Krakatau Steel justru mempertanyakan legalitas perusahaan China yang sudah melakukan produksi di Indonesia tersebut.

"Mereka legal nggak berjualan di Indonesia? Jelas tidak ada pengaruhnya ke kami," kata Mas Wig.

Sebelumnya, dua perusahaan asal China, Delong Holding dan Tsingshan Group telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park tentang kerjasama pembangunan pabrik karbon baja dengan kapasitas produksi 3,5 juta ton per tahun di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Merujuk data PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) selaku pengelola kawasan, proyek baru di kawasan industri Morowali yang bergulir pada 2017-2018 antara lain pabrik stainless steel PT Sulawesi Mining Investment untuk kapasitas produksi stainless steel slab sebesar 1 juta ton per tahun. Nilai investasi mencapai US$ 62 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×