Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Anak usaha PT Chandra Asri Tbk telah merampungkan pembangunan pabrik butadiane miliknya. Saat ini, perusahaan itu tengah menyiapkan pengoperasian pabrik butadiene yang berlokasi di Cilegon, Banten.
Senior Vice President Corporat Communication PT Chandra Asri Tbk, Suryandi mengatakan, pembangunan pabrik butadiene milik anak usaha perusahaan, yakni PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), telah rampung pada kuartal III-2013. "Saat ini, pabrik butadiene sedang dalam tahap persiapan commisioning (pengondisian mesin) untuk memastikan pabrik berjalan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan," katanya kepada KONTAN awal pekan ini.
Catatan saja, pabrik butadiene milik anak usaha Chandra Asri ini berkapasitas 100.000 ton per tahun. Namun, karena baru beroperasi menjelang akhir tahun, Suryandi memperkirakan produksi butadiene PBI hanya akan berkisar 25.000 ton-50.000 ton pada sisa tahun 2013.
Setelah pembangunan pabrik butadiene selesai, Suryandi bilang, perusahaan kini juga tengah mempersiapkan penambahan fasilitas produksi naphta cracker. "Sesuai rencana, kami menargetkan pekerjaan ekspansi naphta cracker bisa dimulai kuartal IV-2013 dan akan selesai pada akhir tahun 2015," katanya.
Seperti diketahui, bulan lalu, Chandra Asri telah menandatangani kontrak kerjasama rekayasa, pengadaan, serta konstruksi pembangunan fasilitas produksi naphta cracker dengan Toyo Engineering Corporation untuk menambah kapasitas 43%.
Dengan penambahan fasilitas naphta cracker, kelak produksi petrokimia Chandra Asri juga bakal meningkat. Jenis produk chandra asri yang kapasitas produksinya bakal meningkat, antara lain produksi etilena yang meningkat dari 600.000 ton per tahun menjadi 860.000 ton per tahun dan produksi propilena dari 320.000 ton per tahun menjadi 470.000 ton per tahun.
Kenaikan kapasitas produksi juga terjadi pada produk py-gas yang meningkat dari 280.000 ton per tahun menjadi 400.000 ton per tahun. Tak hanya itu, kapasitas produksi produk mixed C4 juga terdongkrak dari 220.000 ton per tahun menjadi 315.000 ton per tahun. Untuk menambah kapasitas produksi naphtha cracker ini, Chandra Asri menggelontorkan investasi sebesar US$ 380 juta.
Hingga semester I-2013, perusahaan berkode emiten TPIA ini membukukan pendapatan bersih US$ 1,21 miliar, turun 4,3% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, Suryandi optimistis TPIA mampu meraih target pendapatan tahun ini yang dipatok sekitar US$ 2,41 miliar-US$ 2,43 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News