kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik baru Semen Baturaja (SMBR) akan beroperasi di tahun 2025


Rabu, 21 Agustus 2019 / 18:44 WIB
Pabrik baru Semen Baturaja (SMBR) akan beroperasi di tahun 2025


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan semen, PT Semen Baturaja Tbk atau SMBR berencana menambah pabrik baru di Jambi.  Pabrik Semen Baturaja III itu akan memiliki kapasitas sebesar 2 juta ton per tahun.

"Tahapnya hingga saat ini sampai feasibility study," kata Direktur Utama Semen Baruraja Jobi Triananda Hasjim dalam konferensi pers yang digelar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/8). Jika tidak ada hambatan, feasibility study akan selesai di awal tahun 2020. 

Baca Juga: Industri kemasan plastik didorong pertumbuhan consumer goods

Direktur PT Semen Baturaja (Persero) Tbk M Jamil menambahkan, dengan adanya pabrik baru ini kapasitas produksi SMBR akan mencapai 6 juta ton per tahun. Paling lambat, kata Jamil, pabrik ini akan selesai di tahun 2025. 

Sekadar informasi, saat ini perusahaan memiliki empat pabrik, yakni dua pabrik terletak di Baturaja, satu pabrik di Palembang, dan satu pabrik lainnya di Lampung. Adapun pabrik di Palembang dan Lampung masing berkapasitas produksi 350.000 ton per tahun. Sementara dua pabrik di Baturaja memiliki kapasitas 3,15 juta ton per tahun. 

Kondisi industri semen saat ini yang kelebihan pasokan tidak menghentikan SMBR melakukan penambahan pabrik. Menurut Jobi, permintaan dan pasokan industri semen memang sulit menemui titik seimbang.  

Ia mencontohkan, jika ada pabrik semen baru maka terjadi kenaikan pasokan dan permintaan pasar tidak bisa mengimbanginya. Sebaliknya, jika permintaan semen sedang naik, maka pasokan semen kemungkinan kurang dan akan terjadi kelangkaan. Sehingga, akan ditambahkan pabrik baru.

Baca Juga: Konsep fully recyclable (furec) jadi solusi industri kemasan fleksibel

Overdemand dan oversupply di industri semen terjadi secara terus menerus. Lima hingga enam tahun mendatang, menurut Jobi, pertumbuhan permintaan yang ada sudah bisa mengejar kelebihan  pasokan yang terjadi.  

Terkait investasi yang digelontorkan, manejemen SMBR belum bisa mengatakan jumlah pastinya, Jika berkaca pada pengalaman sebelumnya, Jobi memperkirakan pembangunan pabrik memerlukan Rp 5 triliun hingga Rp 6 juta triliun. 

Pengalaman ketika membangun pabrik Baturaja II, SMBR menanamkan dana Rp 3,2 juta triliun. Nilai investasi Baturaja II lebih kecil karena pabrik tersebut berbagi fasilitas dengan pabrik yang sudah ada sebelumnya, sehingga tidak perlu melakukan pelepasan lahan. 

Sementara, pabrik Baturaja III yang akan dibangun di Jambi tidak berdekatan dengan fasilitas milik SMBR. 

Untuk mendukung pabrik baru, SMBR terus berupaya memperoleh sumber cadangan Batukapur dengan melakukan akuisisi tambang Batukapur. SMBR tengah berinvestasi tambang batu kapur mencapai hampir 460 hektar si sekitar pabrik Baturaja II.  

Baca Juga: SIDO relokasi pabrik farmasi Berlico Mulia Farma ke Klaten

Sejauh ini SMBR telah memiliki beberapa Izin Usaha Penambangan (IUP) untuk eksplorasi. Di antaranya, di Muara Dua seluas hampir 700 hektar, di Sarolangun seluas 3000 hektar. 

Selain itu ada pula IUP di Simpang, Semidang Aji dan Lengkir dengan total luas lahan 6.000 hektar. Asal tahu saja, batu kapur akan  dimanfaatkan sebagai bahan utama semen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×