Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tambahan produksi gula dalam negeri diyakini dapat memenuhi kebutuhan gula nasional.
Sebelumnya harga gula sempat naik akibat stok yang menipis. Namun, ke depan dengan tambahan produksi gula tebu akan menambah pasokan dalam negeri.
"Awal bulan Juni ini pabrik-pabrik gula sudah mulai mengawali giling," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia Budi Hidayat saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/6).
Baca Juga: Harga gula belum juga turun, ini pemicunya
Tambahan produksi tersebut akan segera masuk ke pasar. Sebelumnya langkah impor dan pengalihan dari gula kristal rafinasi (GKR) telah memenuhi pasar.
Meski begitu masalah distribusi menjadi perhatian bagi AGI. Penyebaran stok gula harus dilakukan ke seluruh pasar konsumsi gula.
Masuknya musim panen juga disampaikan oleh Ketua Umun DPN Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen. Musim giling telah dilakukan sebagian pada bulan Mei lalu.
"Perkiraan produksi kurang lebih sama dengan tahun lalu," terang Soemitro.
Kementerian Pertanian mencatat realisasi produksi gula kristal putih tahun 2019 sebesar 2,22 juta ton. Angka itu dihasilkan dari luas areal lahan sebesar 411.435 hektare dengan rendemen rata-rata 8,03%.
Baca Juga: Gula kristal putih (GKP) impor akan kembali masuk di bulan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News