Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Perusahaan farmasi bersiap diri mengikuti lanjutan tender elektronik katalog obat generik (e-catalog) Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 2014. Pemerintah berencana membuka tender ini paling lambat November 2013.
Djoko Rusdianto, Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menuturkan, pihaknya mendapat kabar tender akan terselenggara paling lambat November nanti. Semula, pemerintah berencana membuka tender e-catalog obat generik untuk proyek pengadaan tahun 2014 itu pada September 2013. "Namun, karena masih ada penghitungan nilai kebutuhan obat, tender ini diundur menjadi akhir Oktober atau awal November. Saat ini, kami masih siap-siap," ujarnya ke KONTAN, Kamis (17/10).
Djoko berujar, hingga kini, belum ada informasi mengenai nilai obat generik yang ditenderkan untuk 2014. Namun, bisa dipastikan, nilainya bertambah karena adanya kenaikan kurs dan jumlah penduduk. Yang jelas, pertumbuhan obat generik rata-tara sekitar 8%-10% per tahun.
Djoko berujar, untuk tender kali ini, semua perusahaan farmasi tidak dibedakan alias punya posisi yang sama. Yang bakal dilihat adalah kesiapan pabrikan untuk bisa memproduksi sesuai kebutuhan dan ketepatan waktu distribusi.
Pasalnya, e-catalog ini adalah tender prinsipal atau pabrik manufaktur farmasi, bukan tender distribusi farmasi. "Jadi, tidak mungkin ada skema menawarkan kembali ke perusahaan farmasi lain. Memproduksi obat itu sulit, harus ada hitungan bahan baku," ucap Djoko.
Djoko berujar, obat generik yang ditenderkan biasanya memiliki margin keuntungan sebesar 10%.
Sementara, pengadaan obat generik tahun 2013 ini sudah selesai ditenderkan dan hasilnya sudah keluar sejak April 2013 silam. Nilai tender ini mencapai Rp 6 triliun dan diperebutkan oleh sekitar 50 perusahaan farmasi.
Pada tender tersebut, Kimia Farma meraih Rp 600 miliar. Rinciannya, untuk obat generik kategori 1, perusahaan ini menang 29 item obat dan kategori 2, ada 50 item obat.
Sesuai dengan aturan tender, Kimia Farma, menurut Djoko, harus menyelesaikan pengadaan obat tersebut sampai akhir tahun ini. Ia mengklaim, saat ini, Kimia Farma sudah merealisasikan produksi e-catalog 2013 ini sebanyak 60%. Adapun selebihnya, kata Djoko, masih menunggu kebutuhan obat dari beberapa daerah untuk didistribusikan. "Karena sudah komitmen, distribusi harus selesai tahun ini juga," ucapnya.
Terkait dengan kinerja perusahaan, Djoko berujar bahwa Kimia Farma masih optimistis bisa meraih target. Hanya saja, bottom line perusahaan ini agak tertekan karena rupiah yang masih lemah. "Agak tertekan sedikit karena kurs," ujarnya tanpa menyebut nilai pastinya.
Selain Kimia Farma, PT Kalbe Farma Tbk (KAEF) juga tengah bersiap mengikuti e-catalog 2014. Perusahaan farmasi swasta ini berambisi bisa memproduksi obat generik sebanyak 15% dari total produksi obat resep.
Vidjongtius, Direktur Kalbe Farma menyatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis farmasi, perusahaan ini sudah pasti bakal ikut serta tender pengadaan obat generik di tahun 2014. "Kalbe akan ikut tender tahun 2014 sesuai jadwal yang telah ditetapkan Kementrian Kesehatan. Namun, kami belum tahu berapa nilai untuk tender 2014," katanya singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News