Reporter: Aceng Nursalim | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA.Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bakal mendongkrak inflasi dan tingkat suku bunga kredit. Namun, para pelaku bisnis otomotif masih optimis kondisi ini tak banyak berdampak pada target penjualan mobil tahun ini.
Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bilang, Gaikindo belum merevisi target penjualan mobil yang dipatok 1,1 juta unit pada 2013.
Widyawati Soedigdo, General Manager Corporate Planning & Public Relation PT Toyota Astra Motor (TAM) yakin, seperti pengalaman sebelumnya, kenaikan harga BBM kali ini juga tak bakal berpengaruh besar bagi penjualan mobil.
Terlebih lagi, kondisi makro ekonomi Indonesia kini tengah bagus. "Kalaupun terjadi kenaikan suku bunga kredit, itu hanya jangka pendek," ujar Widyawati kepada KONTAN, Senin (24/6).
Makanya, kata Widyawati, Toyota belum berniat merevisi target penjualan mobilnya. Bahkan, TAM optimis mampu meraup lebih dari 36% dari total pangsa pasar mobil nasional di tahun ini.
Paulina Sari, Public Relations Proton Edar Indoensia (PEI) juga bilang PEI tetap mematok penjualan 2.880 unit hingga akhir tahun ini. "Target itu sudah memperhitungkan kondisi market pada tahun ini, termasuk kenaikan harga BBM," tuturnya.
Davy J Tuilan, Direktur Penjualan PT Suzuki Indomobil Sales bilang, jika suku bunga tak melambung, penjualan mobil tak terpengaruh. "Selama suku bunga dan inflasi di bawah 7%, permintaan mobil tidak turun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News