kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pahala Mansury: Laba Pertamina hingga kuartal III-2019 capai US$ 753 juta


Kamis, 07 November 2019 / 17:42 WIB
Pahala Mansury: Laba Pertamina hingga kuartal III-2019 capai US$ 753 juta
ILUSTRASI. Pekerja memasang spanduk besar (banner) berisi dukungan Pertamina pada pesta olahraga Asian Games 2018, di Gedung Pertamina, Jakarta, Jumat (29/6). Pertamina mendukung penyelenggaraan Asian Games yang akan berlangsung 18 Agustus 2018. ANTARA FOTO/Muhammad


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kuartal III-2019, PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan laba periode berjalan sekitar US$ 753 juta atau setara Rp 10,54 triliun jika menggunakan asumsi kurs rupiah Rp 14.000 per dolar AS.

Sekadar catatan, pada kuartal tiga tahun lalu Pertamina hanya mampu membukukan laba sebesar Rp 5 triliun berdasarkan paparan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury menyampaikan, besaran laba tersebut belum termasuk komponen penggantian atau kompensasi dari selisih harga jual Bahan Bakar Mesin (BBM) yang diberikan pemerintah kepada Pertamina.

Baca Juga: Jaga keandalan offshore, Pertamina EP ciptakan alat pencegah marine growth

Jika memasukkan kompensasi tersebut, maka laba Pertamina kurang lebih bisa mencapai US$ 1,7 miliar atau setara dengan Rp 23,80 triliun.

Hanya saja, proses pemberian kompensasi tadi masih harus menunggu audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan keputusan Kementerian Keuangan. “Kalau tidak termasuk itu, laba kami kurang lebih US$ 753 juta,” ujar dia ketika ditemui Kontan di Jakarta International Expo, Kamis (7/11).

Pahala juga membeberkan, sampai akhir kuartal tiga lalu, realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) Pertamina baru mencapai 45% dari total rencana capex tahunan sebesar US$ 4,3 miliar. Rendahnya realisasi tersebut masih dianggap wajar mengingat Pertamina akan lebih mengakselerasikan investasi di akhir tahun nanti.

Baca Juga: PHE buka opsi manfaatkan relief well sebagai sumur produksi

Sepanjang tahun ini, sebagian anggaran belanja modal Pertamina dialokasikan untuk anak usahanya di sektor hulu, Pertamina Hulu Energi (PHE), yakni sekitar 60% atau US$ 2,6 miliar. Saat ini, capex Pertamina di sektor hulu banyak terserap untuk pengembangan Blok Mahakam.

“Pengembangan Blok Mahakam bisa menelan biaya investasi sekitar US$ 900 juta sampai US$ 1 miliar di tahun ini,” terang Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×