Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT Cirebon Electronic Power (CEP) akan menjual listriknya kepada PT PLN (Persero) lebih mahal daripada PT Paiton Energy. Kedua perusahaan tersebut merupakan Independent Power Producers (IPP) yang memberikan pasokan setrum kepada PLN.
CEP mematok harga jual setrum sebesar US$ 4,361 per kilo watt hour (kWh). Sedangkan harga jual setrum Paiton kepada PLN hanya sebesar US$ 4,319 per kWh.
"Harga jual itu tidak terlalu mahal. Kan ini proyek pertama kali sedangkan Paiton kan sudah lebih dulu masok setrum ke PLN. Tarifnya itu akan berlaku selama 30 tahun," ujar Vice President CEP, Joseph Pangalila.
CEP masih dalam proses membangun pembangkit listrik dengan kapasitas listrik 6600 mw. Lokasi pembangkitnya terletak di Cirebon, Jawa Barat. Sekedar mengetahui, komposisi saham CEP dimiliki oleh beberapa perusahaan.
Kepemilikan saham terbesar adalah Marubeni Corporation sebesar 32,5%. Selain itu ada Korea Midland Power Co dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 27,5%. Kemudian PT Indika Energy, Tbk juga ikut dengan porsi kepemilikan sebesar 20% dan sisanya 20% dimiliki oleh Samtan Co. Ltd.
Untuk membiayai proyek pembangkit itu, CEP mendapatkan kredit pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan The Export Import Bank of Korea (K-Exim). Total pinjaman yang diberikan, nilainya mencapai US$ 600 juta. Joseph mengaku saat ini, pembangkit tersebut sudah 80%. Diharapkan pada November 2011 sudah mulai beroperasi dan sudah mengalirkan setrum kepada PLN.
"Kita sangat berkomitmen terhadap proyek ini. Makanya kita ingin supaya cepat selesai," kata Joseph.
Tidak hanya CEP yang mendapatkan pendanaan dari JBIC. IPP lainnya, Paiton Energy juga memperoleh pinjaman dari JBIC sebesar US$ 1,2 miliar. Selain JBIC, Paiton Energy juga mendapatkan pinjaman dari delapan bank umum sebesar US$ 300 juta.
Pinjaman senilai US$ 1,5 miliar itu akan diperuntukkan untuk mendanai sebuah proyek perluasan. Paiton Energy akan membangun pembangkit listrik tenaga uap sebesar 815 megawaat (mw) yang lokasinya ada di komplek Paiton, Jawa Timur. Sebelumnya Paiton Energy telah memiliki pembangkit listrik tenaga uap dengan kapasitas 1.230 mw yang lokasinya ada di komplek Paiton. Dengan adanya proyek perluasan pembangkit itu, maka total kapasitas yang dimiliki oleh Paiton Energy sebesar 2.045 mw.
"Proyek perluasan tersebut akan mulai operasi komersial pada bulan April 2012," ujar Presiden Direktur Paiton Energy, Keizo Ogata.
Sama seperti CEP. Paiton Energy merupakan perusahaan listrik swasta di Indonesia yang dimiliki oleh beberapa perusahaan asing dan lokal. Mitsui memiliki porsi saham kepemilikan sebesar 36%, Kemudian IPM Eagle LLP sebesar 45%. Sisanya sebanyak 14% merupakan milik The Tokyo Electric Power Company dan 5% adalah milik PT Batu Hitam Perkasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News