Reporter: Nurmayanti |
JAKARTA. Keputusan pemerintah untuk menurunkan Pajak Ekspor (PE) minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) membuahkan hasil. Dalam dua bulan ini, stok CPO milik pengusaha berkurang dari 2 juta ton menjadi 1,6 juta ton. Artinya, terjadi penyerapan kembali untuk produk CPO di pasar ekspor sekitar 400.000 ton sejak November hingga Desember 2008.
Pengusaha mengaku kebijakan PE 0% menstimulasi mereka untuk kembali mengekspor produknya. Sebelumnya, ekspor CPO melesu karena beberapa faktor. Mulai dari anjloknya harga CPO di pasar internasional hingga turunnya permintaan dari beberapa negara. "Ini adalah hal positif, di mana tadinya stok kami sempat 2 juta ton turun jadi 1,6 juta hampir mendekati angka normal stok CPO," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Akmaluddin Hasibuan, Selasa (16/12).
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan paket kebijakan stabilitas ekonomi yang salah satunya adalah menurunkan PE CPO menjadi 0%. kebijakan ini efektif berlaku per 1 November 2008. Pemerintah selanjutnya memperpanjang kebijakan pada bulan Desember, PE CPO kembali 0%. Namun, untuk tahun depan pemerintah bermaksud mengganti PE CPO menjadi Bea Keluar, dengan besaran yang hingga ini masih belum terungkap.
Tak hanya stok yang berkurang, volume ekspor CPO juga bakal tergenjot naik setidaknya pada November dan Desember 2008 ini. Namun, Akmaludin tak menyebut pasti kisaran kenaikan ekspor itu. Yang pasti, penurunan PE mendorong pengusaha meningkatkan kinerja ekspor CPO-nya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News