Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Pakistan ingin perbesar ekspor jeruk kino dan basmati. Hal tersebut menjadi bahasan saat pertemuan delegasi Pakistan dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita.
"Pakistan mengharapkan mereka bisa meningkatkan ekspor ke Indonesia secara spesifik jeruk kino dan basmati," ujar Enggar, Jumat (3/11).
Basmati merupakan beras khusus yang digunakan untuk masakan timur tengah. Oleh karena itu, Enggar bilang impor basmati tidak ada kaitannya dengan pasokan beras di Indonesia. Indonesia dinilai telah swasembada beras.
Jeruk kino dan basmati merupakan produk yang termasuk dalam perjanjian dagang antara Indonesia dengan Pakistan. Dalam perjalanannya, impor jeruk kino dan basmati dinilai masih kecil.
Sementara itu yang menjadi produk unggulan Indonesia dalam kerja sama dengan Pakistan adalah kelapa sawit. Pakistan merupakan pasar besar bagi kelapa sawit Indonesia.
Berdasarkan penuturan Chief Executive Pakistan Edible Oil Conference (PEOC), Abdul Rasheed Janmohammed impor produk minyak sawit asal Indonesia mendominasi sebanyak 80% dibandingkan dengan total impor.
Periode Januari hingga September 2017 impor produk minyak sawit Indonesia ke Pakistan sebesar 1,71 juta ton.
Angka tersebut terbagi atas dua produk. Produk 908.623 ton merupakan produk olein dan 811.053 ton Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO).
Sementara total impor Pakistan tahun 2016, produk kelapa sawit Indonesia mendominasi sebesar 82%. Total impor sawit asal Indonesia ke Pakistan sebesar 1,96 juta ton. Hal tersebut terbagi dari 1,04 juta ton olein dan 918.344 ton RBDPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News