Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menargetkan produksi batubara meningkat sebesar 10% pada 2018.
Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara, Frans Kesuma mengatakan target pengupasan tanah atau overburden removal tahun ini dapat mencapai 880 juta bcm, sedangkan tahun lalu sebesar 800 juta bcm.
Meski pada kuartal I-2018 sedikit kendala produksi karena faktor cuaca, Frans menjelaskan kinerja PAMA tak terlalu berbeda dengan kuartal I-2017.
“Hanya saja karena target produksinya naik dan permintaan dari customer meningkat, jadi sedikit lebih baik. Kalau dari sisi cuaca tidak terlalu berbeda dengan tahun lalu, kita liat nanti begitu musim kering biasanya produksinya meningkat,” katanya, Jumat (25/5).
Sebagai informasi, kuartal I-2018 PAMA mencatat overburden removal meningkat sebesar 22% atau sebesar 207 juta bcm jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017. Sementara untuk produksi batubara meningkat 6% menjadi 26,5 juta ton. Pada kuartal I-2017, perusahaan mencatatkan produksi batubara sebesar 25,1 juta ton.
Selama harga batubara meningkat, Frans menyatakan PAMA sebagai kontraktor jasa tambang tidak perlu berkontribusi dalam memberikan diskon pada customer, porsi di sektor kontraktor jasa tambang lebih besar.
“Meski harga batubara meningkat, harga kontraktor jasa tak lansung naik karena ada harga kontrak, ya paling kalau dulu kita memberi diskon, sekarang mereka sudah tidak butuh lagi,” ujarnya.
Frans menambahkan memang saat harga batubara tengah turun, PAMA turut berkontribusi pada perusahaan pelanggan yang tengah kesulitan. Begitu harga batubara membaik, kontraktor jasa tambang juga menikmati dampaknya.
“Ketika harga batubara naik kan semua ekosistem juga naik, dari jasa sampai supplier, hanya saja ada porsinya masing-masing,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News