Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga batubara beberapa tahun terakhir ini tak hanya menjadi berkah untuk perusahaan tambang, tapi juga berkah bagi para perusahaan jasa kontraktor batubara. Anak perusahaan PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah salah satu perusahaan yang meraup berkah tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara, Frans Kesuma.
Frans menyatakan dengan meningkatnya harga batubara, permintaan dari customer untuk meningkatkan produksi batubara juga bertambah. Sebagai kontraktor penambangan, PAMA memerlukan cukup banyak alat berat ketika permintaan produksi meningkat.
Sejak akhir 2016, PAMA sudah mulai melakukan penambahan alat berat untuk memperlancar bisnisnya. Pun pada 2018, PAMA menambah alat berat lebih dari 700 unit yang sudah dipesan dari pertengahan 2017 silam. Dari target penambahan dan pergantian alat berat sejumlah 700 unit, 400 unit di antaranya untuk penambahan dan 300 untuk pergantian alat berat.
“Untuk alat berat yang banyak dibutuhkan dump truck, mulai kuartal I-2018 sudah mulai berdatangan, bertahap prosesnya,” kata Frans, Jumat (25/5).
Terhitung sampai Mei 2018, sudah ada sekitar 120 unit alat berat yang sudah diterima. “Setiap bulannya datang sekitar 30-an unit, kemungkinan pengiriman unit akan banyak di kuartal berikutnya,” tutunya.
Frans mengaku tak mudah dalam menambah alat berat yang dibutuhkan lantaran banyak pula perusahaan yang melalukan penambahan alat berat. Akan tetapi PAMA sendiri sudah memproyeksi kenaikan batubara ini sejak akhir 2016, sehingga saat itu juga perusahaan booking alat berat.
“Supplier kan kesulitan saat permintaan alat naik, karena kondisi kapasitasnya juga menurun saat penurunan harga batubara,” ujarnya.
Mengenai dana pembelian alat berat diperoleh dari kas internal. Sebagai informasi, tahun ini UNTR menyiapkan capex sebesar US$ 850 juta, yang mana serapannya banyak dialokasikan untuk pembelian alat berat PAMA sebesar US$ 650 juta. Terhitung sampai kuartal I 2018, UNTR sudah menggunakan belanja modal sebesar US$ 200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News