Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan industri tekstil di ranah global kian ketat. Untuk urusan garmen dan tekstil, Indonesia memiliki kompetitor di ASEAN, seperti Vietnam, Kamboja dan Myanmar yang digadang-gadang memiliki pertumbuhan pesat.
Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk (PBRX), Anne Patricia Sutanto mengatakan, perseroan terus mengadakan perbincangan dengan instansi terkait agar bilateral agreement dengan Europian Union (EU) dapat segera terwujud.
"Agar bisa kompetitif, karena kami secara platform untuk garmen dan tekstil sama dengan negara seperti Vietnam," kata Anne kepada KONTAN, Minggu (29/10).
Anne berharap melalui Apindo dan Kadin bisa membantu mewujudkan liberalisasi dengan EU tersebut. PBRX dikenal sebagai perusahaan garmen yang berorientasi ekspor, berdasarkan laporan keuangan semester I 2017, ekspor perseroan mendominasi pendapatan sebanyak 87%.
Penjualan ekspor terkerek naik 15% dari US$ 183 juta menjadi US$ 212 juta. Pasar Eropa berada diurutan ketiga setelah Asia dan Amerika Serikat dengan jumlah US$ 32 juta atau 13% dari total penjualan.
PBRX ingin penjualannya di Eropa bisa lebih maksimal setelah diterapkannya bilateral agreement tersebut. Harapannya, kata Anne, harga produk PBRX yang sampai di sana bisa sama dengan kompetitor seperti Vietnam.
Bilateral agreement tersebut menjadi penting mengingat investasi pabrik tekstil di masa mendatang mempertimbangkan, siapa saja pasar potensial produk Indonesia. "Kalau semakin banyak pasarnya tentu bakal ada pengaruhnya pada investasi nantinya," tukas Anne.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News