kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panasonic targetkan 600.000 AC terjual


Senin, 10 Juni 2013 / 20:53 WIB
Panasonic targetkan 600.000 AC terjual
ILUSTRASI. Kantor cabang digital Bank Mandiri. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Amal Ihsan

SELANGOR.  Produsen teknologi asal Jepang Panasonic menargetkan penjualan 600.000 unit Air Conditioner (AC) di Indonesia tahun ini. Angka tersebut naik 30% dari penjualan tahun lalu yang sekitar 500.000 unit.

"Penjualan ditargetkan naik 30% dari tahun kemarin seiring dengan kenaikan properti di Indonesia," kata Heribertus Ronny Ardiyanto, AC Product Manager PT Panasonic Gobel Indonesia , Selangor, Senin (10/6).

Produk AC menjadi jawara penjualan di Indonesia. Ronny mengatakan saat ini produk AC menyumbang sekitar 40% dari total penjualan di Indonesia.

"Penjualan AC paling tinggi terkonsentrasi masih di Pulau Jawa karena listrik masih terkonsentrasi di pulau tersebut. Saat ini, pulau Jawa menyumbang 70% dari total penjualan, Sumatra 14%, dan sisanya daerah lainnya," kata Ronny.

Dari total target penjualan tersebut, menurut Ronny, sekitar 130.000 ditargetkan disumbang dari produk AC Econavi. Produk ini merupakan AC hemat energi karena memiliki intilijen ecosensors, fitur yang bisa mendeteksi suhu tubuh seseorang dalam ruangan.

"Sehingga energi bisa lebih dihemat karena AC hanya akan bergerak mendinginkan ke arah orang yang berada dalam ruangan tersebut, kata Ronny.

Target penjualan AC di Indonesia juga dikontribusikan dari produksi Panasonic Appliances Air Conditioning Malaysia Sdn Bhd (Papamy) sekitar 120.000. Dan sisanya akan dipenuhi dari produksi di Indonesia.  "Tahun lalu Papamy produksi 3,05 juta AC dan sekitar 4% itu dikirim di Indonesia," kata Silvaraju, Executive Director Papamy.

Panasonic bakal menghentikan penjualan produk AC dengan R 22. Ronny mengatakan produk ini dihentikan lantaran mengandung chloro fluoro carbon atau CFC.

"Seiring dengan kebijakan pengurangan emisi, kami sedang melakukan pembicaraan secara rutin dengan pemerintah dan tahun 2015 harus stop baik untuk produksi di Indonesia ataupun untuk impor yang merupakan jatah dari pabrik Malaysia," kata Ronny.

Menurut Ronny, saat ini pihaknya telah bersiap untuk mengganti produk dan design yang mengandung R22. Sehingga diperkirakan menjelang tahun 2015 nanti, Panasonic tidak lagi memproduksi AC dengan R22.

"Kami akan menyiapkan produk baru, namun untuk nilai investasinya saat ini belum dapat diperkirakan," kata Ronny. Menurut Ronny, sejumlah produk AC Panasonic dengan model low watted saat ini masih menggunakan R 22.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×