kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Panca Budi (PBID) Genjot Pasar Tradisional dan UMKM untuk Dongkrak Penjualan 2025


Senin, 15 September 2025 / 18:26 WIB
Panca Budi (PBID) Genjot Pasar Tradisional dan UMKM untuk Dongkrak Penjualan 2025
ILUSTRASI. Panca Budi Idaman (PBID) akan fokus pada konsumsi domestik, khususnya dari segmen makanan dan minuman untuk genjot kinerja 2025


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID), tetap optimistis menatap kinerja hingga akhir tahun dengan bertumpu pada konsumsi domestik, khususnya dari segmen makanan dan minuman. 

Panca Budi menilai, permintaan di sektor tersebut masih stabil karena bersifat kebutuhan pokok, sehingga mampu menopang pertumbuhan meski ekonomi nasional tengah bergejolak. Sementara porsi penjualan ekspor masih mini, yakni di bawah 5%.

Direktur & Sekretaris Perusahaan PBID Lukman Hakim mengatakan, fokus utama perusahaan tetap diarahkan pada segmen business-to-consumer (B2C) melalui pasar tradisional dan pelaku UMKM. 

“Bagaimanapun, masyarakat tetap membutuhkan makanan dan minuman sehari-hari. Kami melihat sektor ini defensif dan masih cukup bagus. Karena itu, distribusi produk plastik kemasan untuk pasar tradisional dan UMKM menjadi prioritas kami hingga akhir tahun,” ujarnya kepada Kontan, Senin (15/9/2025).

Baca Juga: Laba Panca Budi Idaman Tbk (PBID) Tergerus 23% di Kuartal I 2025

Hingga semester I-2025, PBID membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,55 triliun, tumbuh 2,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,48 triliun. 

Segmen kemasan plastik masih menjadi kontributor utama dengan nilai Rp 1,69 triliun atau 66,27% dari total penjualan. Sementara penjualan bijih plastik tercatat Rp 698,83 miliar atau naik 13,81% YoY dan segmen lain-lain menyumbang Rp 159,35 miliar atau turun 8,15% YoY.

Lukman menambahkan, PBID menyiapkan sejumlah strategi untuk menopang pertumbuhan pada 2025, mulai dari ekspansi pasar dan perluasan jaringan distribusi, peningkatan kualitas dan layanan produk, diversifikasi, hingga efisiensi biaya operasional. 

"Kami juga terus mengembangkan inovasi dan meningkatkan brand value untuk memperkuat posisi di pasar,” katanya.

PBID mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp 50 miliar pada 2025, sebagian besar untuk pemeliharaan mesin. Saat ini, utilisasi kapasitas produksi perseroan masih di kisaran 70%, yang dinilai cukup untuk memenuhi permintaan pasar tanpa perlu ekspansi agresif dalam jangka pendek.

Dengan portofolio merek dagang seperti Tomat, Wayang, dan Sparta yang mendominasi pangsa pasar kantong plastik nasional, PBID meyakini fokus pada pasar tradisional dan UMKM akan menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan. 

 

“Sektor makanan-minuman dan kebutuhan harian masyarakat membuat kami tetap optimistis bisa menjaga tren pertumbuhan double digit,” ujar Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×