kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,33   6,87   0.75%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi covid-19, pendapatan tiket MRT Jakarta terkontraksi hingga 73%


Kamis, 10 Desember 2020 / 15:14 WIB
Pandemi covid-19, pendapatan tiket MRT Jakarta terkontraksi hingga 73%
ILUSTRASI. Petugas mencuci kereta di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, PT MRT Jakarta melakukan pencucian kereta menggunakan bahan kimia mengandung disinfektan.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, pendapatan MRT dari penjualan tiket atau farebox mengalami kontraksi hingga 73%. Hal ini karena dampak pandemi covid-19.

William mengatakan, sebelum terjadi pandemi, pihaknya menargetkan rata-rata penumpang sebanyak 100.000 per hari. Namun, setelah pandemi rata-rata penumpang menurun sekitar 27.000 penumpang per hari.

“Berarti 73% kontraksi penumpang kita di 2020,” kata William saat konferensi pers virtual, Kamis (10/12).

Meski begitu, Ia menyebut, pendapatan non farebox MRT Jakarta masih tetap terjaga ditengah pandemi Covid-19. Ia memperkirakan pendapatan non farebox tahun 2020 mencapai sekitar Rp 370 miliar.

Baca Juga: Ini deretan kontrak baru yang didapat Adhi Karya (ADHI) di November 2020

“Jadi pendapatan non farebox itu masih bisa kita pertahankan, kita belum tahu angka maksimalnya berapa tetapi mungkin akan ada di sekitar Rp 370 miliaran per tahun dari non farebox, dari advertising, kita berharap seperti itu. Ini lebih baik dari tahun lalu,” kata dia.

Kemudian, pendapatan subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diperkirakan mencapai sekitar Rp 600 miliar. William menyebut, cashflow MRT tetap positif. Pihaknya tidak melakukan pengurangan pegawai dan penurunan kualitas pelayanan.

“Jadi kita dibantu dengan peningkatan kita di pendapatan non farebox. Pendapatan subsidi kita juga memang berkurang karena kondisi perekonomian yang kita tahu sendiri kapasitas fiskal Pemprov DKI dikurangi, menyusut, sehingga pendapatan subsidinya harus berkurang,” terang dia.

Selanjutnya: Proyek Strategis Nasional Siap Dilepas ke Investor, Nilai Investasi Hampir Rp 500 T

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×