Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panen garam nasional dilaporkan telah mencapai 750.000 ton. Angka ini masih bisa naik lagi di akhir masa panen garam pada bulan Oktober-November depan.
Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI) Jakfar Sodikin menyampaikan panen berjalan lancar karena cuaca kering dan musim panas mendukung proses pengeringan.
"Di Surabaya memang sempat hujan deras, tapi hujan tidak sampai di area lahan garam," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (31/8).
Jakfar melanjutkan stok garam tersebut terserap dengan baik oleh pasar dan industri. Dua nama perusahaan swasta yang ia sebut adalah PT UnichemCandi Indonesia dan PT Susanti Megah.
Tak hanya itu, perusahaan pelat merah PT Garam juga aktif melakukan penyerapan garam rakyat. Karena penyerapan tersebut, harga garam tidak banyak berubah.
Untuk garam Franco Surabaya kualitas 1 di hargai di Rp 1.600 per kg. Kualitas 2 dihargai Rp 1.300 - Rp 1.400 per kg, dan kualitas 3 di harga Rp 1.000 per kg. Angka ini tidak jauh berbeda dari awal bulan Agustus lalu.
"Karena ada penyerapan jadi sangat berpengaruh ke harga garam dan tidak turun," kata Jakfar. Menurutnya, potensi panen tahun ini bisa capai 2 juta ton.
Adapun Direktur Utama PT Garam Budi Sasongko melaporkan panen garam yang dihasilkan perusahaannya saat ini telah mencapai 138.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News