kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.090   9,28   0,13%
  • KOMPAS100 1.052   4,22   0,40%
  • LQ45 824   2,08   0,25%
  • ISSI 212   0,89   0,42%
  • IDX30 423   1,15   0,27%
  • IDXHIDIV20 506   1,65   0,33%
  • IDX80 120   0,36   0,30%
  • IDXV30 124   0,48   0,39%
  • IDXQ30 140   0,35   0,25%

Pangkas Emisi Karbon, Gunung Raja Paksi (GGRP) Gandeng DEG Impulse dan PT TUV SUD


Rabu, 08 Januari 2025 / 14:23 WIB
Pangkas Emisi Karbon, Gunung Raja Paksi (GGRP) Gandeng DEG Impulse dan PT TUV SUD
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja pada pabrik baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen baja swasta, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) menjalin kerja sama dengan DEG Impulse dan PT TÜV SÜD untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon. Melalui inisiatif ini, GGRP akan meningkatkan efisiensi energi di pabriknya sehingga bisa menjadi salah satu pabrik baja paling efisien dalam hal energi di Asia. 

Upaya ini juga dilakukan untuk mendukung target ambisius Gunung Raja Paksi dalam mencapai net zero emission pada tahun 2050.

Berdasarkan data dari Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), konsumsi baja di Indonesia diperkirakan akan tumbuh 5,1% pada tahun 2025 sehingga mencapai 19,2 juta ton.

Melalui kerja sama dengan TÜV SÜD, GGRP mencari cara untuk mengurangi emisi karbon dari penggunaan energi untuk memperkuat posisinya sebagai produsen baja rendah karbon terdepan. Hal ini sekaligus mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target iklim 2030 dan memenuhi kebutuhan baja dalam upaya transisi ke energi yang lebih bersih.

Dipimpin oleh para ahli audit energi internasional dari TÜV SÜD, kemitraan ini telah menyelesaikan audit energi komprehensif pada fasilitas produksi baja dari GGRP yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, serta mengungkapkan langkah konkret untuk meningkatkan efisiensi energi dari pabrik. 

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Beberkan Strategi Pengembangan Bisnis Baja Rendah Karbon

Secara bersama, kedua belah pihak telah menganalisis penggunaan energi saat ini dan menemukan alternatif untuk mengurangi biaya penggunaan energi, seperti eksplorasi teknologi pembangkit listrik dari panas terbuang dan pemanasan awal (pre-heating) dari scrap sebelum diproses.

Langkah-langkah dari audit ini akan mendukung komitmen GGRP untuk meningkatkan efisiensi energi di fasilitas pabrik dan hal operasional. Tujuannya untuk mengurangi semua emisi karbon operasional di pabrik GGRP pada tahun 2030. 

Dengan langkah ini, Gunung Raja Paksi berada di jalur yang tepat dalam upaya mencapai target net zero emission pada tahun 2050, atau lebih cepat dari target net zero emission dari pemerintah pada tahun 2060.

Peningkatan efisiensi energi GGRP juga akan memberikan harga yang lebih kompetitif para konsumen, sehingga dapat memperluas akses konsumen terhadap baja rendah karbon berkualitas serta mendekarbonisasi rantai nilai.

Chairman Executive Committee Gunung Raja Paksi Kimin Tanoto mengatakan, industri baja saat ini mengalami perubahan besar dan pemain yang tidak mengadopsi transisi hijau tidak akan bertahan.

Namun, transformasi besar-besaran tidak dapat terjadi dalam waktu singkat. Itulah sebabnya GGRP melakukan upaya-upaya yang dapat dilakukan demi mencapai tujuan net zero emission pada tahun 2050. 

“Visi kami untuk masa depan Gunung Raja Paksi terletak pada baja rendah karbon, dan transformasi efisiensi energi kami adalah salah satu representasi dari komitmen kuat kami dalam menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” jelas dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (8/1).

Baca Juga: Perbaiki Kinerja, Gunung Raja Paksi (GGRP) Fokus Jual Baja Rendah Karbon

Sebelumnya, GGRP juga secara sukses mendapatkan investasi pertama World Bank di industri baja Asia selama lebih dari satu dekade, melalui penandatanganan perjanjian pembiayaan senilai hingga US$ 60 juta dengan International Finance Corporation (IFC). 

Pembiayaan ini akan memungkinkan GGRP menambah empat ahli dekarbonisasi ke timnya yang akan memberikan saran dan membantu melaksanakan hasil audit efisiensi energi GGRP, sehingga dapat mendukung tujuan dari Gunung Raja Paksi Net Zero Roadmap yang telah diluncurkan. 

Sementara itu, DEG Impulse, anak perusahaan DEG - Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH, akan memberikan kontribusi keuangan untuk menyelesaikan audit ini melalui fasilitas Business Support Services (BSS) yang didanai bersama oleh Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Republik Federal Jerman (BMZ).

Proyek tersebut dipromosikan dengan dana BMZ untuk mendukung transisi ke masa depan rendah karbon.

Manajer Senior DEG Impulse Sonja Hoos mengatakan, pihaknya bangga bahwa GGRP telah berhasil menemukan peluang untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon.

 

“Ini tidak hanya membuat Gunung Raja Paksi lebih kompetitif, tetapi juga mendukung Indonesia mencapai target iklimnya,” ujar dia.

Chief Transformation Officer Gunung Raja Paksi Kelvin Fu menambahkan, GGRP berusaha memahami bagaimana energi digunakan dalam operasional pabrik sebagai langkah dalam perjalanan dekarbonisasi GGRP. Pihak GGRP senang dapat bekerja sama dengan para ahli di TÜV SÜD, yang membantu perusahaan memastikan bahwa fasilitas GGRP menggunakan energi seefisien mungkin. 

“Upaya kami untuk mengurangi pemborosan energi ini juga melengkapi program lain seperti mencari energi hijau, menggunakan hidrogen biru dan hijau, serta meningkatkan kemampuan internal dalam transisi ke energi terbarukan,” pungkas dia.

Selanjutnya: Coretax Berlaku, Sri Mulyani Tekankan Ditjen Pajak Jaga Keamanan Informasi

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok di Bali, 2 Wilayah Bebas Guyuran Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×