kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pangkas Utang, Krakatau Steel (KRAS) Finalisasi Divestasi Tiga Anak Usaha


Jumat, 30 Desember 2022 / 14:51 WIB
Pangkas Utang, Krakatau Steel (KRAS) Finalisasi Divestasi Tiga Anak Usaha
ILUSTRASI. Pekerja memotong lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tengah fokus menjalankan agenda restrukturisasi utang. Salah satu langkah yang ditempuh emiten baja pelat merah ini yakni melalui divestasi anak usaha.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan, pihaknya masih memproses divestasi tiga anak usaha melalui penawaran ke pihak lain atau lelang. Ketiga anak usaha tersebut antara lain PT Krakatau Daya Listrik (KDL) yang akan dilepas sahamnya sebanyak 70%, kemudian PT Krakatau Tirta Industri (KTI) akan dilepas sahamnya 49%, dan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) akan dilepas 49%.

“Saat ini divestasi tersebut masih dalam tahap finalisasi. Kami belum bisa ungkap siapa buyer-nya,” kata Silmy dalam paparan publik, Jumat (30/12).

Ia menyebut, KRAS harus melalui serangkaian proses seperti klarifikasi, negosiasi, hingga penandatanganan perjanjian pemegang saham sebelum bisa mengumumkan siapa saja pemenang lelang divestasi anak usaha tersebut.

Baca Juga: Berpotensi Delisting, Begini Jurus Intraco Penta (INTA) Memoles Kinerja

Proses tersebut dilakukan secara ketat dengan melibatkan pihak independen dan dikawal oleh Kejaksaan Agung sesuai ketentuan tata kelola perusahaan yang baik.

Yang terang, KRAS mengincar dana hasil divestasi tiga anak usahanya sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 3,1 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.500 per dollar AS. Proses divestasi anak usaha ini diharapkan dapat selesai pada kuartal I-2023.

Dana hasil divestasi anak usaha akan dipakai sebagai salah satu cara pembayaran utang Tranche B KRAS yang tercatat sebesar US$ 524 juta atau setara Rp 8,12 triliun berdasarkan Master Restructuring Agreement (MRA). 

“Kami telah melakukan negosiasi perpanjangan pembayaran utang sampai akhir 2023,” imbuh Silmy.

Selain lewat divestasi senilai US$ 200 juta tersebut, KRAS juga memiliki sejumlah strategi lainnya untuk membayar utang. Dalam hal ini, KRAS telah memiliki ketersediaan dana sebesar US$ 120 juta untuk melunasi utang. Ada juga upaya sekuritisasi aset dengan target dana US$ 70 juta. Perusahaan ini juga memiliki sumber dana untuk pembayaran utang melalui cash lap sebesar US$ 100 juta.

Apabila dijumlahkan, maka KRAS berpotensi menghimpun dana sebesar US$ 490 juta untuk melunasi utang. Tentu saja angka tersebut masih kurang sebesar US$ 34 juta. 

“Sisa dana untuk pembayaran utang kami akan berasal dari kas internal perusahaan,” ujar Silmy.

Baca Juga: Menilik Strategi Bisnis Estika Tata Tiara (BEEF) Tahun Depan

Dia menambahkan, ketika proses pembayaran utang tersebut selesai, barulah KRAS memulai langkah untuk melakukan penawaran modal hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang ditargetkan sebesar US$ 230 juta.

Pihak KRAS sangat mempertimbangkan kondisi pasar saham dan ekonomi sebelum mengeksekusi agenda rights issue tersebut.

Rights issue ini murni dari pasar. Jadi, kami harus lihat lagi perkembangan pasar untuk melaksanakan agenda tersebut,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×