Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Para pengembang tetap akan melangkah di tengah kondisi ekonomi yang lesu dan lemah. Misalnya, PT Paramount Enterprise International (Paramount Land) tengah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk peluncuran dua proyek properti terbaru di tahun 2016.
Misalnya, Paramount Land akan meluncurkan proyek residensial di Balikpapan,Kalimantan Timur pada kuartal I-2016 dengan rencana peletakan batu pertama (groundbreaking) setelah peluncuran atau sekitar awal kuartal IV-2016. Perusahaan akan mengembangkan perumahan dan komersial di atas lahan seluas 15 hektar (ha).
Kemudian, perusahaan yang berpusat di Gading Serpong ini akan meluncurkan proyek kawasan terpadu di Pekanbaru,Riau pada semester II-2016. Rencananya, perusahaan akan membangun perumahan disertai fasilitas mall, ruko, pendidikan, kesehatan dan olahraga di atas lahan seluas 400 ha.
“Kami menyiapkan capex sekitar Rp 1,5 triliun di tahun 2016. Salah satunya untuk pengembangan proyek,” kata Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International, kepada KONTAN, Rabu (9/12). Selain dua proyek tersebut, Paramount Land akan mengembangkan properti di kawasan Tangerang.
Ervan mengharapkan, akhir tahun 2015 adalah titik terendah dari bisnis properti sehingga akan mulai kenaikan daya beli konsumen di kuartal I-2016. Misalnya, rumah akan menjadi andalan Paramount Land untuk penjualan properti di tahun depan, karena rumah merupakan tempat tinggal pilihan bagi keluarga dibandingkan apartemen.
Paramount Land sendiri membidik pertumbuhan konservatif agar realistis terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang. Ervan menambahkan, pihaknya menargetkan pendapatan penjualan sebesar Rp 3 triliun di tahun 2016, angka ini sama seperti target pendapatan penjualan di tahun 2015.
“Kami mengincar pertumbuhan yang stagnan” tambahnya. Pasalnya, menjelang akhir tahun 2015, perusahaan baru menyerap pendapatan penjualan 70% atau Rp 2,3 triliun dari target Rp 3 triliun di tahun ini. Pendapatan yang belum mencapai target ini karena terjadi perlambatan penjualan perumahan.
Ervan mengaku, target pendapatan penjualan yang tidak mencapai target akan menggerus perolehan laba yang ditargetkan akan mencapai Rp 800 miliar di akhir tahun ini. Selanjutnya, Paramount Land membidik perolehan laba sebesar Rp 250 miliar pada tahun 2016. “Laba masih tumbuh namun lambat,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News