kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paruh kedua 2019, ada tiga kota yang menggelar lelang proyek PLTSa


Rabu, 26 Juni 2019 / 16:59 WIB
Paruh kedua 2019, ada tiga kota yang menggelar lelang proyek PLTSa


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggenjot pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Setelah ada enam kota yang memiliki kepastian project owner, kini ada tiga kota tambahan yang melakukan lelang pada Semester II tahun ini.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Sutijastoto mengungkapkan, ketiga kota tersebut adalah Kota Tangerang, Kota Bandung dan Kota Tangerang Selatan.

Dari ketiga kota tersebut, baru Kota Tangerang yang sudah siap menggelar proses lelang PLTSa dengan kisaran kapasitas 10 Megawatt (MW) hingga 20 MW.

"Yang sedang melakukan proses pelelangan adalah Kota Tangerang, 10 MW-20 MW," kata Sutijastoto saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/6).

Sedangkan untuk Kota Bandung dan Kota Tangerang Selatan, Sutijastoto belum mendetailkan kisaran kapasitas yang akan dilelang. Hanya saja, ia mengatakan bahwa PLTSa Kota Bandung dijadwalkan akan memulai lelang pada Juli-Agustus 2019, sedangkan PLTSa Kota Tangerang Selatan pada bulan Mei lalu baru melakukan market sounding.

"Diharapkan Kota Tangerang dapat memulai proses lelang pada akhir Semester II tahun 2019," jelas Sutijastoto.

Menurut Sutijastoto, pembangunan PLTSa terus digenjot setelah pada tahun 2018 pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018. Beleid tersebut mengatur tentang percepatan pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.

Perpres tersebut, kata Sutijastoto, mengatur proyek percepatan pembangunan PLTSa di 12 kota. Yakni Kota Palembang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Solo, Kota Surabaya, Kota Denpasar, Kota Makassar, Kota Manado dan Provinsi DKI Jakarta.

"Dari ke-12 kota tersebut yang sudah memiliki kepastian project owner ada enam kota," sambung Sutijastoto.

Keenam kota tersebut adalah Kota Palembang dengan PT Indo Green Power selaku operator (20 MW), Provinsi Jakarta dengan PT Jakpro dan Fortum (35 MW), Kota Solo dengan PT Solo Citra Metro Plasma Power (10 MW), Kota Surabaya dengan PT Sumber Organik, Kota Bekasi dengan PT Nusa Wijaya Abadi (11 MW) serta Kota Denpasar dengan PT Indonesia Power dan PT Wijaya Karya (10 MW-20 MW).

Sementara itu, Sutijastoto menargetkan PLTSa Benowo di Surabaya sudah bisa beroperasi atau mencapai Commercial Operation Date (COD) pada tahun ini. PLTSa berkapasitas 9 MW dengan teknologi gasifikasi tersebut akan melengkapi PLTSa Benowo berteknologi landfill gas berkapasitas 2 MW yang sebelumnya sudah beroperasi sejak tahun 2015. 

Adapun, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019 - 2028, PT PLN (Persero) menargetkan pada tahun ini ada tambahan kapasitas dari PLT Sampah/Biomass sebesar 12 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×